39

1.2K 73 37
                                    

" Tuhan tidak menjanjikan langit selalu biru dan Tuhan tidak menjanjikan lautan selalu tenang. Tapi yang pasti, akan ada Pelangi setelah hujan dan akan ada sinar terang setelah badai. "

- unknown –


Tiga orang dalam mobil masih kepanikan membelah jalan raya pada malam hari disaat semua orang bekerja Kembali pulang ke rumah masing-masing untuk bertemu dengan keluarga tercinta nya. Entah bagaimana rasanya jika orang yang kita cintai dan selalu ada untuk kita ternyata memang ditakdirkan oleh kita, lalu kita hidup bahkan menua Bersama kemudian tiada Bersama dan cinta kita abadi.

Setelah perjalanan yang Panjang akhrinya mereka sampai pada lokasi yang ditunjukkan oleh maps. Mereka bertiga buru-buru keluar dari mobil untuk mencari keberadaan Kia.

"Dan, bawa semua senjata gue yakin Tania ga sendiri, dia pasti bawa orang suruhannya"perintah Satria dengan tegas kepada Zidan.

"Oke Sat, bagasi belakang"kata Zidan yang kemudian turun dari mobil untuk mengambil sesuatu di bagasi belakang nya.

Nana yang mendengar percakapan kedua laki-laki itu tentang peralatan dan juga mimik muka serius mereka menjadi sangat merinding. Dirinya seperti berada dalam drama yang sedang melakukan mis rahasia.

Zidan datang membawa sebuah kotak hitam dan membuka nya. Nana terkejut Ketika melihat isi kotak hitam itu, salah satu nya pistol. Nana menghembuskan nafasnya kasar, dia bingung harus mengatakan apa saat ini.

"lo cari dibagian penjuru kanan sama Nana, gue nyari dibagian penjuru kiri"kata Satria.

"Siap Ndan"kata Zidan sambil mengangkat satu tangannya untuk hormat didepan Satria.

Satria tersenyum tipis melihat sahabatnya yang selalu setia menemani nya dikala susah maupun senang sejak bertahun-tahun lalu.

"Thanks ya Dan udah bantuin gue terus"ungkap Satria.

"Lo kek ke siape aje Sat"kata Zidan dengan cengengesan.

"Ayo buru kasian Kia kalo sampe ada apa-apa sama dia, malah kek sinetron lo berdua"omel Nana kepada kedua laki-laki itu.

Mereka mulai berpencar satu sama lain seperti yang sudah dikatakan oleh Satria. Angin malam sangat kencang menerpa mereka. Sudah 10 menit mereka berkeliling tapi belum ada tanda-tanda keberadaan Kia ataupun Tania. Mereka berkumpul Kembali ditengah pusat pantai tersebut.

"Gue sama Nana udah muter-muter Sat tapi gaada tanda-tanda manusia satupun"kata Zidan.

"Gue juga udah muter-muter Dan"kaat Satria.

"Coba lo pusatkan lagi lokasi nya Sat, gue yakin mereka masih ada disekitar sini"kata Zidan.

Satria mengutak-atik Kembali laptop yang sejak tadi dia bawa dalam tas punggungnya.

"Menurut lokasi di maps mereka masih ada disekitar sini Dan, kita coba cari ke pesisir bagian tenggara Dan"kata Satria sambil melihat ke arah maps yang ada dilaptopnya itu.

"Oke Selatan Tenggara, ikutin gue"kata Zidan sambil melangkah cepat ke arah pesisir pantai tersebut.

Mereka melangkah cepat karena waktu sudah menunjukkan pukul setengah 10 malam. Mereka menoleh kesana kemari untuk mencari keberadaan Kia atapun Tania. Tak lama Nana melihat ada orang berbaju hitam melangkah kea rah seorang wanita, sontak saja Nana langsung berteriak.

"Itu pasti tania kan Dan"kata Nana sambil menunjukkan ke arah pesisir pantai.

Mereka berlari kencang ke arah Tania, Satria berlari sambil melihat kesana kemari untuk mencari wanita yang sudah dicari nya sejak tadi. Ketika dua mata elang Satria menemukan sosok Kia yang terkapar lemas dengan keadaan kedua tangan diikat dan terkena tamparan air laut yang dingin membuat Satria emosi.

Jodoh Pasti BertemuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang