03.2

2.3K 111 0
                                    

"Wanita itu perhiasan dunia, jadi jangan pernah membuatnya tergores sedikit pun"

- smptr -

"Hmm ayo Kia biar saya bantu kamu"kata Wahyu yang menatap lekat pada Kia.

*****

"Kita bawa mereka ke UGD biar luka nya bisa diobati"kata Satria memberi intruksi pada Zidan.

"Ayoo, tapi kita bawa mereka pake apa?"tanya Zidan dengan wajah bingung pada Satria.

Tanpa menjawab pertanyaan yang diajukan oleh Zidan. Satria berdiri dan sedikit menunduk.

Daaannn......

Zidan melongo kaget apa yang dilakukan oleh Satria saat itu pertama kalinya dia melihat hal itu setelah beberapa tahun lalu. Satria mengangkat tubuh Kia yang lemas dan membawa nya ke UGD begitu juga Zidan.

Banyak pasang mata yang iri melihat ke-romantisan Satria dan Kia. Banyak yang menganggap Satria sebagai suami yang perhatian pada Kia.

Banyak bisik-bisik suster dan orang orang sekitar yang melihat seperti sebuah drama.

Satria yang tampan dengan tubuh tegap dan tinggi serta baju polisi yang melekat ditubuhnya, membuat semakin gagah.

Kia yang sedari tadi nampak ketakutan memakai baju putih suster merasa tenang dalam dekapan Satria. Cocok sekali pasangan ini.

"Ihh iri banget sama si kia yaa bisa digendong sama polisi gans banget"salah satu suster berbisik

"Pasangan yang serasi semoga kalian sakinah mawadah warahmah nak"kata wanita paruh baya

"Lelaki yang bertanggung jawab"kata bapak-bapak yang melihatnya.

Setelah sampai di UGD keduanya ditangani oleh dokter-dokter profesional padahal hanya luka goresan saja, tapi mau bagaimana lagi itu perintah dari direktur rumah sakit. Satria dan Zidan menunggu diruang tunggu sambil berdiri.

"Gue ga nyangka bro lu bakal gerak cepet kayak tadi, dan lo tumben care banget sama cewek?

Biasanya kalo korbannya cewek lu bakal nugasin gue atau yang lain buat ngobatin korban. Tapi sekarang lu turun tangan gilak gilak"kata Zidan sambil menepuk bahu Satria.

"Lebay lo, tadi itu keadaan darurat jadi harus gerak cepat"alasan Satria pada Zidan sambil menengok khawatir pada ruangan yang ada didepannya, lebih tepatnya ruangan Kia dan Nana.

"Oh yaa? Tapi gue liat lu khawatir deh sama Kia, soalnya gue ga pernah liat lu se khawatir ini sama orang lain kecuali bokap lu"kata Zidan sontak membuat Satria langsung menoleh ke arah Zidan.

"Apaan sih lo biasa aja kali, lo yang baper kali"lanjut Satria sambil menyentil pelan kepala Zidan.

"Kalo lo ga khawatir ngapain lo dari tadi rela nunggu disini padahal biasanya lo ke kantor, terus ngapain juga lo liat liat ke ruangan itu kayak orang khawatir"tunjuk Zidan.

"Kok gue khawatir sama perempuan itu"dalam hati Satria.

Setelah 20 menit dokter mengobati Kia dan Nana. Kia dan Nana keduanya duduk di kursi roda karna untuk sementara kata dokter mereka tidak bisa berjalan agar luka nya cepat kering.

"Terima kasih dok"kata Satria pada dokter yang sudah memasuki kepala empat itu.

"Sama sama, itu sudah tugas saya sebagai dokter"kata pria paruh baya itu sambil tersenyum kepada Satria dan Zidan.

Jodoh Pasti BertemuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang