06

1.7K 96 0
                                    

"Se buruk apapun kamu diperlakulan seseorang tapi, jika kamu membalasnya dengan kebaikan. Percayalah Allah sudah menyiapkan suatu hadiah untukmu"
- smptr -

Nexttt....

Jarum jam sudah menunjukkan 20:00 malam. Zidan dan Satria baru saja menyelesaikan urusannya dikantor Satria.

"Sat, gue mau pulang duluan ya. Gue mau jemput Nana dirumah sakit sekalian mau nganter pulang dia hehe"Zidan sudah berdiri dari duduk nya kemudian mendekati Satria untuk bersalaman layaknya seorang sahabat.

"Gerak cepat juga lo, tapi kok Nana pulang malem banget? Bukannya harus tadi sore?"tanya Satria meminta kepastian kepada Zidan.

"Iyaa katanya tadi pasien banyak banget, gara-gara kecelakaan tadi sore yang kita bantu"Jelas Zidan pada Satria sambil melipat tangan didepan dadanya.

"Ohh yaudah sana"usir Satria pada Zidan.

"Yakin lo gamau nanya-nanya lagi? Terus lo gamau ikut sama gue ke rumah sakit?"tanya Zidan.

"Ngapain gue ke rumah sakit?"Satria balik bertanya pada Zidan.

"Yah lu gimana sih jadi cowok. Masak lu gamau anter pulang si Kia yaa anggap aja sebagai ucapan terima kasih karna nyelametin tuh dokumen lu"Zidan kemudiam menepuk sebelah bahu Satria kemudian berlalu pergi keluar ruangan Satria.

Satria masih sibuk dengan pikiran nya. Kemudian setelah beberapa menit dia berdiri dari duduknya dan berlalu dari ruangan. Secepat kilat Satria mengendarai mobil nya.

*****

Zidan sudah bersama Nana dan Kia. Mereka bertiga sedang menunggu ojek online pesanan Kia.

Kia menolak pulang bersama dengan Nana dan Zidan karna Kia merasa akan merusak momen pendekataan mereka.

"Kiaa udah lah lo ikut gue sama Zidan, emang lo ga takut pas nanti sampe di jalan simpang lima?

Disana kan banyak orang gajelas kek preman gitu apalagi udah jam segini pasti udah sepi tu jalanan"Nana mencoba membujuk Kia yang kekeh dengan pendiriannya.

"Gapapa kok Na, lagian lo jangan nakut-nakutin gue. Tenang aja ada abang ojek online nya kok"Kia mencoba memberanikan dirinya, padahal jauh didalam hatinya dia sangat takut.

"Nahh tuhhh abangnya dateng, aku duluan ya Zidan, Nana. Assalamualaikum"Kia berlalu bersama ojek online itu.

To : Bos Komandan
Kalo lo mau berterima kasih sama Kia, lo ikutin dia sampe ke rumahnya sekarang juga.

Dia naik ojek online ke rumahnya.

Dia bakal lewat jalan simpang lima dan lo tau sendiri disitu banyak preman preman.

---

"Yuk Na masuk, tenang aja Kia pasti sampe dengan selamat kok udah ada yang jagain"Zidan mempersilahkan Nana masuk ke dalam mobilnya.

*****

D

itempat lain, Satria sedang mengisi bahan bakar mobil nya itu karma besok dia pasti harus piket pagi.

"Premiun, full pak"kata Satria pada pria paruh baya yang memakai baju karyawan pom bensin.

"Siap nak"jawab bapak itu.

Beep... Beep...

Pertanda pesan masuk pada ponsel Satria.

From : Sers. Zidan
Kalo lo mau berterima kasih sama Kia, lo ikutin dia sampe ke rumahnya sekarang juga.

Dia naik ojek online ke rumahnya. Dia bakal lewat jalan simpang lima dan lo tau sendiri disitu banyak preman preman.

Satria yang membaca itu merasa akan ada sesuatu yang terjadi dengan perempuan itu.

Satria langsung saja membayar pada pria paruh baya itu kemudian melaju kan mobil nya.

*****

Angin malam membuat tubuh Kia menggigil, apalagi dia tidak membaca sweater atau pun jaket.

Sejak dari rumah sakit mulut Kia terus komat-kamit berdoa agar dirinha bisa sampai rumah dengan selamat.

Kia juga merasa bersalah karna tidak meminta ijin kepada Ummi nya kalo dia akan naik ojek online.

Tiba-tiba ojek online itu berhenti di jalan simpang lima dan jalanan nya sangat sepi hanya suara ranting pohon yang terdengar.

Hal ini membuat Kia semakin takut.

"Loh pak kok berhenti?
Rumah saya masih jauh dan juga kenapa kita lewat jalan simpang lima sih pak, kan tadi saya bilang lewat di jalan besar aja biar rame"Kia turun dari sepeda motor itu dan membuka helm nya.

"Santai dong neng"lelaki itu turun dari motornya dan tersenyum jahat pada Kia lalu dia memegang tangan Kia.

"Pak jangan macam-macam ya, saya bisa saja teriak loh pak.

Da... daan sa-sayya... bisa laporkan bapak pada pihak kantor kalo bapak tidak menjalankan tugas dengan baik"kata Kia sembari memundurkan dirinya menjauh dari bapak itu, karna dia khawatir terjadi hal-hal aneh.

"Apaa? Aplikasi? Hahahah.. dasar perempuan bodoh. Coba kamu liat aplikasi kamu, apa penunjuk arahnya berfungsi?"perkataan lelaki itu membuat Kia membelalakkan mata nya didepan hp nya.

"Ya Allah Astagfirullah hal adzim, Kia kamu ceroboh, Kia kiaa... kamu salah naik motor"rutuk Kia pada dirinya sendiri.

"Hahaha dasarr bodoh, sini serahin semua harta kamu termasuk hp kamu dan tas kamu"lelaki itu mulai mengeluarkan sesuatu dibalik punggung nya.

"Tt-ttoo..long ja-ngann ss..saakiti sa-ya, saya mohon. Ini baa-rrang- bba-rang untuk saya kerja dd-dan saya bu-bbutuh hp saya"Kia mencoba memohon dan menjauh kan langkahnya dari lelaki itu.

"Kamu berani dengan sayaa? Sini serahkan semuanya"tangan lelaki itu memegang pisau.

"Astagfirullah pisau, Tttoolonggggg"Kia spontan berteriak dan berlari ke arah rumah sakit.

Perempuan tetap lah perempuan yang lemah meskipun sudah bekerja keras untuk menyelamatkan diri apalagi lawannya adalah seorang laki-laki.

10 langkah Kia sudah berlari tanpa disangka tangannya ditarik oleh lelaki itu.

Saking kerasnya Kia ditarik oleh lelaki itu, tubuh Kia jatuh ke jalan ber-aspal dengan sangat keras yang membuat tangannya tergores luka.

"Kamu mencoba lari dari aku heh? Gaakan bisa disini sepi tak ada seorang pun yang bisa menyelamatkan kamu. Ayo ikut aku"paksa lelaki itu sambil memegangi tangan Kia dengan sangat keras, membuat tangan Kia memerah.

"Lepaskan aku.. lepaskan"Kia mencoba memberontak menarik tangannya dsri genggaman lelaki itu meskipun tangan nya terasa sangat perih.

Lelaki itu semakin emosi, tubuh Kia didorong dengan sangat keras hingga kepala Kia membentur jalan ber-aspal dan cairan dalam tubuh Kia kembali mengalir dikepala nya.

Kia berusaha kuat dan mencoba kabur. Ketika tangan Kia kembali ditarik paksa oleh lelaki itu, seseorang datang menghajar lelaki jahat itu.

Terjadi keributan antara kedua nya, Kia masih pusing berusaha menguatkan dirinya untuk tetap sadar.

Tapi tenaga Kia tidak cukup kuat. Kemudian seseorang menyentuh pipi nya dan terus memanggil namanya. Namun tiba-tiba pandangan Kia menjadi gelap.

Jodoh Pasti BertemuWhere stories live. Discover now