30

1.4K 86 7
                                    

"Jika kamu merasa ter-dzolimi, ikhlas kan dan bersabar lah. Sesungguhnya Allah tidak tidur dan melihat semua keadaan makhluknya"

- smptr -

🍃🍃🍃

Satria sudah bekerja kembali seperti biasanya, saat ini dirinya tengah sibuk membaca hasil laporan seseorang bersama Zidan. Keduanya membaca dokumen itu dengan teliti.

"Setelah gue baca, kayak pelapor hanya terbawa emosi makanya membawa masalah ini ke jalur hukum. Tapi, bagaimana berita nya begitu menyudutkan Kia padahal ini hanya maslaah sepele"kata Zidan.

"Hoax, yahh seseorang menyebarkan berita hoax yang membuat berita ini naik hingga viral"kata Satria.

Keduanya saling pandang seolah tengah berbicara menggunakan batin mereka masing-masing.

"Oke, tangkap penyebar berita hoax dan selesaikan tugas kesalahpahaman ini"kata Satria dengan tegas.

"Siaap komandan"Zidan menjawab dengan sopan lalu pergi untuk menyelidiki kasus ini.

Satria terdiam sejenak memikirkan keadaan Kia saat ini, pantas saja perempuan itu tampak berbeda kemarin saat dirinya berkunjung ke rumahnya.

"Apapun yang terjadi, aku akan selalu melindungi kamu, Kia"guman Satria dengan tatapan mata ke depan.

****

Saat ini Nana meminta izin kepada pihak rumah sakit. Nana sengaja meminta izin untuk menemani Kia yang menjalani proses hukum di kantor polisi.

Keduanya sedang berada di dslam taksi online, Nana berusaha mengajak Kia bercanda agar sahabatnya itu tidak terlalu memikirkan masalah ini.

Setelah sampai didepan kantor polisi, banyak sekali wartawan yang meliputnya membuat Kia menjadi sangat risih.

Mereka memotret setiap langkah kaki Kia seolah-ah tidak ingin ketinggalan setiap momen yang terjadi.

Sampai didalam Kia dan Nana dituntun untuk masuk kedalam ruangan lumayan besar yang bertuliskan "Ruangan Kordinasi".

Saat semua nya sudah berkumpul masuklah seorang laki-laki dengan badan tegap serta seragam yang melekat ditubuhnya sambil memegang beberapa kertas-kertas tebal.

Kia yang awalnya menunduk mengangkat kepala nya melihat siapa yang masuk kedapllam ruangan ini. Saat matanya melihat ternyata mata seorang lelaki itupun menatap balik manik mata Kia.

Kia merasa laki-laki itu mengerti apa yang dirinya rasakan saat ini. Yahh siapa lagi kalo bukan Satria.

"Saya sudah mempelajari kasus ini dan saya rasa ini hanya kesalahpahaman saja. Dan masalah ini semakin memanas karena ada orang yang sengaja menyebarkan berita hoax sehingga media menjadi ramai"jelas Satria.

"Tapi.. pak polisi suster ini benar-benar lalai anak saya dibiarkan saja waktu itu"portes ibu-ibu penuntut.

"Diam. Jangan memotong pembicaraan, ada waktu nya anda berbicara"kata Zidan dengan tegas.

"Berdasarkan keterangan para saksi dan hasil rekaman cctv para perawat disini tidak melalaikan anak ibu. Mereka hanya mengikuti prosedur dari Rumah sakit, mereka juga sudah melakukan pertolongan pertama dengan menyuntikkan beberpaa obat kepada anak ibu. Mereka juga tidak dapat memutuskan sesuatu karena mereka bukan dokter. Dokter lah yang lebih paham penyakit anak ibu, perawat hanya membantu saja"jelas Satria dengan wajah serius nya.

Jodoh Pasti BertemuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang