03

2.4K 135 2
                                    

"Dia itu seperti hujan, datang nya tiba-tiba pergi nya tanpa aba-aba"
- smptr -

Author pov

Sudah 3 hari korban penganiayaan itu belum sadarkan diri. Dan sudah 3 hari pula Satria dan Zidan ke rumah sakit untuk memastikan kondisi korban tersebut.

Dan pihak kepolisian membutuhkan keterangan dari nya untuk mengungkap masalah ini lebih dalam.

Sudah 3 hari juga Zidan mendekati Nana sampai pada akhirnya Zidan mendapatkan nomer telfon Nana. Satria juga sering bertemu dengan Kia tapi hanya papasan saja.

"Dan yuk cari makan di luar gue yang bayarin"kata Satria sambil memukuli lengan Zidan pelan.

"Wokee ayuk bos komandan"ucap Zidan sangat bersemangat dengan hormat kepada Satria yang ada didepannya sejak tadi.

"Gausah lebay deh lo ini rumah sakit bukan kantor"jelas Satria sambil berjalan didepan Zidan tanpa menoleh pada Zidan sedikit pun.

"Hahahah santai dong bro, lagian hidup itu dibuat berwarna sedikit kek jangan item putih aja. Pahit bro pahitt. Lu keluar dah tuh dari zona nyaman lo.

Lagian lo tuh nunggu apalagi sih buat nikah atau yang simple aja deh misalnya deket sama cewek"cerocos Zidan dengan lancar.

"Tampang udah oke, kapten pasukan khusus polisi sekaligus CEO diperusahaan nyokap lo, calon banyak yang ngantri tapi lo tolak semua"lanjut Zidan menjelaskan panjang lebar.

"Belum ada yang cocok aja, lagian tu cewek-cewek mau sama gue karna duit gue yahh.. kebanyakan gamau diajak susah bareng"kata Satria dengan tangan dimasukkan kedalam saku celana nya.

"Terserah lo deh bro"kata Zidan menyerah memberi tahu sahabatnya ini yang keras kepala nya sangatt tinggi dan susah dirobohkan.


🌛🌛🌛

Jam makan siang berlalu begitu cepat Kia dan Nana kini sudah kembali ke rumah sakit untuk melanjutkan aktivitasnya.

Hari ini Kia dan Nana kebagian jadwal menjaga dan memeriksa pasien korban penganiayaan itu.

Kia dan Nana juga merasa iba dengan keadaan pasien itu, lebam dimana-dimana. Dan siapa pun yang melakukan itu adalah orang terkejam bagi Kia.

"Bener-bener kejam banget tu penjahat ya ki, sampe-sampe pasien 3 hari ga sadarkan diri"kata Nana membuka obrolan sambil berjalan menuju ruangan korban bersama Kia.

"Kejam banget, dia gila mungkin atau psikopat. Masak memperlakukan perempuan kayak binatang"gerutu Kia dengan kesal.

"Semoga pelaku nya dapet ganjaran yang setimpal seperti korban itu rasakan"jelas Nana pada kia dan mereka mulai masuk ke ruangan pasien itu dan mulai memeriksa nya.

Tanpa mereka sadari ada seseorang memakai setelan perawat laki-laki masuk ke dalam ruangan itu seperti orang terburu-buru sambil memakai masker diwajahnya.

Kia dan Nana sontak kaget melihat apa yang dibawa orang tersebut adalah pisau.

Kia dan Nana tampak ketakutan ketika lelaki itu mulai mendekat dan tanpa pikir panjang Kia diam-diam memencet tombol darurat.

"Stopp jangan macem-macem sama kita atau kita bakalan teriak"teriak Nana pada lelaki itu tapi dibalasan cengiran yang amat menakutkan.

"Ya Allah bantu kita berdua Ya Allah"dalam hati Kia sedari tadi yang menyebut nama Allah.

"Hahaha jangan takut cantik, atau mungkin kalian ingin bernasib sama seperti wanita lemah yang terbaring itu?"kata lelaki itu sambil mengangkat satu alisnya dan tertawa begitu keras.

Jodoh Pasti BertemuOn viuen les histories. Descobreix ara