26

1.3K 71 4
                                    

Spesial untuk kalian semua, THR lebarannya cukup upload cerita JPB sering-sering wkwk :v

Bonus spesial lebaran nih, maafkan kalo banyak typo yang bertebaran ya temen-temen😊

---

"Semakin tinggi pohon, semakin kencang pula angin yang menerpanya berusaha membuatnya tumbang"

- smptr -

🍃🍃🍃

Sudah dua hari lamanya setelah kejadian dimana Kia mendapat tamparan karena melawan jambret yang saat itu sedang beraksi disekitar komplek rumah Kia.

Harusnya setelah kejadian itu besoknya Satria datang dan menepati janjinya untuk melamar Kia tapi nyatanya sudah dua hari Satria belum menunjukkan batang hidungnya.

Kia berusaha menyibukkan dirinya dengan segala pekerjaannya agar tidak memikirkan masalah itu.

Sesekali Kia termenung memikirkan masalah itu, Nana yang melihatnya menjadi sangat iba dan kasihan.

"Ki, semangatt dong"dukung Nana pada saat Kia melamun.

"Ehh.. semangatt"kata Kia pura-pura tersenyum padahal dihatinya sedang merasa gelisah.

Kia mulai membawa beberapa berkas-berkas pasien menuju ruangan dokter sambil menyemangati dirinya sendiri dan lupa juga tersenyum ramah kepada orang-orang yang menyapa nya.

"Semangaattt Kia, kamu pasti kuat"kata Kia menyemangati dirinya setelah keluar dari ruangan dokter dan berjalan kembali ke UGD bergabung dengan teman-teman yang lainnya.

Di UGD terlihat Kia tertawa menanggapi lelucon yang dibuat oleh Amir-teman senasib saat di UGD. Nana pun merasa lebih lega saat melihat Kia akhirnya bisa tertawa.

"Alhamdulillah, cukup liat lo ketawa aja gue udah seneng Ki. Walau sebenernya jauh dilubuk hati lo, lo lagi khawatirin Satria. Sama kek gue Zidan udah 2 hari gak ada kabar. Semoga mereka kembali dengan selamat"dalam hati Nana sambil termenung melihat Kia yang sedang tertawa bersama teman-temannya.

Tak lama ada pasien baru yang dibawa ke UGD membuat mereka yang awalnya tertawa langsung membubarkan diri mereka masing-masing untuk melakukan tugas.

Bagi Kia mereka adalah keluarga keduanya di Rumah Sakit, Kia menganggap mereka semua sudah seperti keluarga.

****

Suara tembakan berbunyi bertubi-tubi seperti layaknya air hujan. Ditengah hutan yang sangat dalam terdapat sebuah gubuk lumayan besar yang menjadi markas para komplotan buronan.

Tim gabungan kepolisian sampai kewalahan menghadapi mereka yang ternyata jumlahnya lebih banyak dari kepolisian tapi bagaimanapun mereka harus ditangkap agar tidak meresahkan para warga sekitar.

Sudah dua hari tim kepolisian mengincar mereka dan ternyata terjadi kebocoran informasi bahwa kami akan menggrebek mereka.

Sebab itu komplotan penjahat itu sudah menyiapkan beberapa senjata untuk melawan tim dari kepolisian.

"Zidan awasi mereka dari arah kanan, Aldi awasi mereka dari arah kiri, Haikal awasi mereka dari arah belakang"perintah Satria melalui penghubung suara yang melekat ditelinganya.

Jodoh Pasti BertemuWhere stories live. Discover now