05.2

1.7K 104 0
                                    

Gatau mau kasi qoute apa hari ini karna mata udah sayup-sayup depan layar. Btw ini udah jam 01:18 wib lohh😓
Update nya sedikit aja yaa temen-temen :v

🌛🌛🌛

Next....

Dikantor yang menjulang tinggi 5 orang lelaki ber-seragam lengkap yang disamping pinggangnya terdapat senjata sibuk mencari bukti-bukti penggelapan dana diperusahaan terkenal milik Satria. Sedangkan waktu sudah menunjukkan 14.50 wib.

"Komandan, kami sudah mencetak bukti pencairan dana dari bank seperti yang dikirim Sersan Zidan.

Dan berdasarkan penelusuran dari tim IT kami juga menemukan sebuah bukti pesan dan voice note dari beberapa orang yang sudah pasti adalah tersangka"jelas salah satu prajurit Satria dan menyerahkan beberapa lembar kertas.

"Oke baiklah, terima kasih atas bantuan kalian. Kalian boleh istirahat dan makan dimana saja nanti biar saya transfer"kata Satria pada semua prajuritnya yang sudah membantunya kecuali Zidan.

"Siap komandan, terima kasih"ucap mereka bersamaan kemudian mengangkat tangan dan memberi hormat pada Satria.

Setelah kepergian para prajuritnya itu, tinggal Zidan dan Satria diruangan CEO itu.

Mereka berdua bernafas lega, akhirnya semua bukti dapat ditemukan tepat waktu.

Tok... Tokk..

"Permisi pak, ibu sudah menunggu bapak.di ruang meeting bersama dengan karyawan lainnya pak"sang sekretaris memberi tahu Satria.

"Baiklah saya akan segera kesana"Satria sembari menata semua dokumen-dokumen yang telah ia kumpulkan sejak tadi.

"Baik pak" sang sekretaris itu pun pergi.

"Dan lo ikut gue masuk ruang meeting"Satria yang memegang dokumen langsung berdiri dari dudukmya kemudian menuju ke pintu.

"Yahh, okee bos komandan"Niat Zidan ia ingin ke rumah sakit untuk mengunjungi Nana sekedar terima kasih atau apalah itu juga sekalian menanyai kabar nya.

****

Beberapa suster baru keluar dari ruangan tempat perkumpulan pars karyawan.

Para perawat dan suster diminta oleh bagian divisi rumah sakit untuk tidak pulang terlebih dahulu dikarenakan semenjak tadi sore tiba-tiba pasien rumah sakit menjadi sangat banyak.

Di ujung kota sedang terjadi kecelakaan lalu lintas beruntun dan banyak memakan korban. Kondisi rumah sakit sudah seperti kapal pecah.

"Ki, kita gajadi nonton dong batal deh rencana kita"Nana yang sedarj tadk cemberut setelah mendengar kabar bahwa mereka agak sedikit lembur.

"Yaudah lah ki, masih ada besok. Lagian kita harus mengutamakan kesembuhan pasien dan juga sekarang lagi darurat banget.

Kasian sampe tabrakan beruntun kayak gitu"Kia berusaha menasehati Nana.

"Iya juga sih, semoga kita dijauhin dari hal kayak gitu ya ki"Nana tersenyum simpul pada Kia, dan Kia mengamini apa yang di ucapkan Nana.

"Aamiin."

"Ki, nanti naik gojek apa gocar nih? Kita harus bareng loh, karna kita sama-sama ga pake apa-apa."kata Nana dan Kia sudah merencanakan menonton film dibioskop setelah pulang kerja, maka nya mereka ga bawa kendaraan.

"Iya ki, mending naik gojek deh. Kalo naik gocar nanti kan lu turun duluan dan gue sendirian nyampe rumahnya.

Gue masih parno an takut ada apa apa dijalan kalo naik gojek kan masih bisa teriak minta tolong terus banyak orang yang ngeliat."jelas raut wajah Kia berubah menjadi seperti orang ketakutan.

"Iyaa sih ki, oke dehh tapi barengan nanti loh sist"

"Iya iya Nana, kok jadi lo yang takut deh kayaknya bawel banget"Kia langsung saja meninggalkan Nana dan menuju UGD.

****

Diruangan ber-AC sudah banyak orang-orang memperhatikan monitor didepannya termasuk mama Satria.

"Yaa, jadi jadi kalian sudah dapat menyimpulkan siapa pelaku nya tanpa saya sebutkan"tehas Satria kepada semua oramg yang berada diruangan itu.

"Mm-maaf pak ss-say-ya permisi"kata laki-laki paruh baya yang sudah merasa khawatir sejak tadi.

Kemudian saat pintu dibuka oleh pria paruh baya itu, sudah nampak 4 orang prajurit suruhan Satria lengkap dengan pakaiannya dan membawa borgol serta Pistol.

Sontak semua yang melihat itu kaget kecuali Satria dan Zidan. Mereka hanya tersenyum puas.

"Bawa pria paruh baya itu dan laki laki dipojok sana ke kantor dan jeblos kan mereka ke penjara sekarang juga"perintah Satria kepada semua prajuritnya itu.

"Siap komandan laksanakan"serempak mereka menjawab perintah dari Satria kemudian membawa para pelaku ke kantro polisi.

"Itu adalah salah satu contoh, jadi siapa pun yang mencoba bermain-main dengan saya apalagi melakukan tindak pidana atau sebagainya yang merugikan kantor ini.

Saya tidak akan segan-segan menjebloskan nya ke penjara"ancam Satria kepada semua karyawannya dengan suara sedikit lebih tinggi.

"Baik pak"semua serempak menjawab.

"Satria kamu sudah berhasil, mama bangga nak sama kamu. Jadi ternyata kamu lebih mencintai profesi mu sebagai polisi dari pada bekerja jadi CEO dikantor almarhum papa mu sendiri nak"mama Satria berdiri kemudian mengelus lengan anak lelaki nya itu.

"Satria sangat mencintai kepolisian mah, tapi bukan berarti Satria tidak suka dengan perusahaan ayah. Hanya saja Satria kurang nyaman berada dilingkungan kantor seperti ini"Satria kemudian memeluk mama nya.

"Sedikit demi sedikit kamu akan terbiasa nak, bagaimanapun perusahaan ini satu-satu nya peninggalan almarhum ayahmu yang harus kita jaga"nasehat mama Satria.

Zidan masuk ke ruangan meeting itu dan melihat Satria sedang memeluk ibunya.

"Ekhemm si bos ternyata anak mama juga yaaa"kata Zidan yang dibalas senyuman oleh mama Satria.

"Iyee kenapa, ada masalah lo sama gue?"

"Enggak dong bos, btw bos kita harus bilang makasi loh sama suster idaman itu hahaha.."Zidan sengaja meledek sahabatnya itu.

"Suster idaman? Maksudnya apa Zidan? Kamu ada-ada saja"mama Satria hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala nya.

"Ehh si tante gak tau, jadi anak tante tersayang ini seperti udah membuka hatinya lagi buat perempuan, nah perempuan nya itu kebetulan alim banget tante terus cantik,kalem,pendiem dan yang lebih wowww nya lagi tante... Satria selalu nyelametin perempuan itu dalam keadaan bahaya"jelas Zidan pada mama Satria.

"Oh yaa? Siapa gadis itu? Tante ingin bertemu sama dia"mama Satria sangat senang sekali mendengar kabar dari Zidan dan bersyukur anak nya itu sudah mau membuka hati nya kembali untuk wanita.

"Apaan sih ma, Zidan tuh suka ngaco' yuk pulang mah"Satria merangkul mamanya dan berlalu pergi meninggalkan Zidan.

"Ehh enggak beneran kok tante, nanti tinggal WA aja tante kalo tante serius"kata Zidan sambil mengikuti langkah mama Satria dan Satria.

Mama Satria hanya membalas dengan kedipan mata. Zidan pun langsung mengerti.

______________________________________

Yuk dukung cerita ini semuanya🧚‍♀️

Jodoh Pasti BertemuWhere stories live. Discover now