BAB 13: Spicy and Salty

99 11 4
                                    

Arini dan Brandon

"Kamu beneran nggak apa-apa, Sayang? Nggak biasanya lupa kirim uang bulanan sama Ayu," selidik Bran melangkah mendekati Iin.

Arini mengusap tengkuk sambil mengangguk. "I am okay, Bran. Beneran. Mungkin kecapean aja."

Bran menarik pinggang ramping Arini ke depan. Dia menatap istrinya lekat.

"Apa sebaiknya usaha catering ditutup aja? Weekend kamu masih sibuk dengan usaha kalau ada orderan untuk nikahan." Pria itu menarik Iin ke dalam pelukan sambil mengusap belakang kepala yang masih dibungkus kerudung.

"Aku tahu kamu membangunnya susah payah, Sayang. Tapi pikirkan juga kesehatanmu. Nggak tega rasanya lihat kamu urus dua perusahaan sekaligus," sambungnya lagi.

Arini terdiam beberapa saat. Dia mengeratkan pelukan sehingga tubuh keduanya semakin rapat.

"Kita lihat aja dulu, barangkali setelah pulang honeymoon pikiran jadi lebih rileks," balasnya melonggarkan pelukan.

Netra cokelat lebarnya bertemu dengan mata sayu milik Bran.

"Ya udah. Aku janji selama honeymoon nanti akan bikin kamu lebih rileks lagi," tutur Brandon tersenyum nakal.

Wanita itu sedikit berjinjit, lantas melabuhkan ciuman di bibir Bran. Keduanya larut dengan kegiatan yang mampu memberi ketenangan satu sama lain.

"Sekarang capeknya udah pergi. Aku mau ganti baju dulu, trus bikin request-an anak-anak," kata Arini mundur dua langkah ke belakang.

"Nanti aku bantu."

"Nggak, Bran. Aku nggak bisa kerja kalau kamu ada di dapur."

"Bantu lihatin doang, In." Brandon terkekeh.

"Tetap aja, nanti kalau curi-curi kesempatan gimana?" protes Arini menoleh sekilas ke arah Bran, kemudian kembali melepaskan kerudung.

"Ya nggak pa-pa. Aku 'kan suami kamu," goda Brandon lagi.

Dia senang sekali menggoda Iin seperti itu. Apalagi ketika melihat rona merah di wajahnya karena malu. Sejak dulu, Bran sangat menyukai ekspresi paras Arini saat malu.

Arini hanya geleng-geleng kepala, lalu mengambil pakaian ganti sebelum beranjak ke kamar mandi.

"Eh, mau ke mana?" tanya Brandon melihat Iin bergerak menuju kamar mandi.

"Ganti baju di kamar mandi. Bahaya kalau ganti baju dekat kamu," jawabnya sambil menjulurkan lidah.

"Lidah kamu tolong dijaga, Sayang. Apa mau aku ke sana sekarang?"

"Bran?!" Arini menatap nyalang suaminya.

Brandon kembali terkekeh melihat reaksi menggemaskan sang istri.

Tak lama kemudian, Arini dan Brandon turun bersamaan ke lantai bawah. El dan Al telah menunggu di ruang keluarga.

"Aku bantu Mami di dapur dulu ya, Bang, Pi," ujar Al setelah melihat Arini berada di dapur.

"Mau bantu recokin ya, Dek?" ledek El.

"Bantu masak dong. Enak aja. Aku 'kan udah pintar masak sekarang," cibir Al.

Brandon hanya tertawa melihat tingkat putrinya. Dia memilih berbincang dengan El di ruang keluarga. Sore ini Sandy dan Lisa tidak berada di rumah, karena berkunjung ke rumah paman Brandon, ayah Gadis. Mereka baru pulang setelah makan malam.

"Aku bantu apa nih, Mi?" tanya Al setelah tiba di dapur.

"Bersihkan ayam aja kalau udah Mami potong-potong," jawab Arini sambil memotong ayam.

JUST MARRIED (Trilogi Just, seri-3 / Final)Where stories live. Discover now