Pertemuan Mengejutkan

168 22 2
                                    

Jakarta, Juni 2017

Genan menghentikan mobilnya di depan rumah mewah bercat putih. Selain mobilnya, sudah ada beberapa mobil lain yang terparkir.

"Kau bilang hanya makan malam keluarga," protes Larevta.

Setelah berdebat selama beberapa waktu, akhirnya Larevta setuju untuk ikut dengan Genan ke tempat kelahirannya, di mana ayah dan adiknya tinggal. Hanya sebuah perkenalan biasa, katanya. Namun, melihat jumlah mobil di sekitar mereka membuat Larevta kembali panik.

Genan melepaskan sabuk pengaman kekasihnya, lalu menjelaskan, "Ini keluargaku. Ayahku adalah anak tertua dan memiliki dua adik, Jonathan dan James. Rumah ini milik Paman James. Setiap bulan, kami mengadakan acara makan malam keluarga di sini."

"Kau bilang keluargamu, bukan keluarga besar!" seru Larevta panik.

"Apa aku perlu mengabsen anggota keluargaku? Ini sama sekali bukan keluarga besar, Leaf," sahut Genan.

Setelah ancaman akan dibopong paksa, akhirnya Larevta menyerah. Ia menyelipkan tangannya ke tangan Genan sementara mereka melangkah masuk. Sebuah foto keluarga besar berisikan ayah, ibu, dan seorang gadis berambut hitam menyapa Larevta. Lalu Genan membawanya ke sebuah ruang keluarga di mana dua orang gadis duduk bersama dan ada seorang gadis lain yang berdiri agak jauh.

"Genan!" seru gadis yang berdiri itu.

Namun, Genan mengabaikannya dan menyapa dua gadis yang duduk. Mereka saling memeluk sebelum Genan memperkenalkan Larevta. Gadis dengan rambut terurai adalah Sienna, sedangkan yang menggelung rambutnya adalah Patricia—kakaknya.

"Senang bertemu denganmu, Larevta," ucap Patricia.

Sienna memeluk Larevta, lalu berbisik, "Beritahu aku, bagaimana caramu mengikat Genan? Ia adalah pria paling tidak berkomitmen yang pernah kukenal. Ah, kau bisa menceritakannya nanti. Yang jelas, aku sangat berterima kasih karena kau sudah membawanya pulang."

"Sienna, jangan menakuti kekasihku," tegur Genan seraya menarik rambut Sienna main-main.

Patricia tertawa, sementara Larevta mengalihkan pandangan pada gadis yang tadi diabaikan Genan.

"Aku Jill," ucapnya tanpa mengulurkan tangan.

Larevta mengerjap, lalu menggumamkan namanya. Ada sesuatu dalam gadis berambut merah itu. Sesuatu yang gelap, juga luka seperti yang dimiliki Larevta dalam dirinya.

Suara dua orang yang berbincang diselingi tawa memecah keheningan. Dua orang itu adalah gadis yang Larevta lihat di foto dan seorang pria berbahu tegap. Pria itu menunduk menatap ponselnya, sehingga Larevta tidak bisa melihat dengan jelas wajahnya. Namun, figurnya terlihat tidak asing. Jantung Larevta berdebar semakin cepat tatkala Genan menghampiri pria itu.

"Ada seseorang yang harus kuperkenalkan padamu," ucap Genan.

Pria itu mendongakkan wajah, lalu menoleh ke arah Larevta. Mata hitamnya terbelalak, sekujur tubuhnya tak mampu bergerak.

Dan, Larevta membeku. Napasnya tersekat, jantungnya terasa berhenti berdetak.

Tidak mungkin.... Kumohon, jangan.... Ini semua hanya mimpi. Hanya mimpi.... ucap Larevta dalam hati.

Genan kembali ke sisi Larevta dan merangkulnya. "Ini kekasihku, Larevta." Lalu ia melanjutkan, "Leaf, dia adalah adikku. Ivander Daelan."

Tidak nyata. Segalanya tampak tidak nyata bagi Larevta. Pun ketika pria di hadapannya mengulurkan tangan seolah mereka baru saja bertemu.

Bagaimana bisa ia melakukannya? Bagaimana bisa ia memperlakukanku seolah kami baru saja bertemu? Mengapa ia meninggalkanku? Mengapa ia harus menjadi adik dari kekasihku? Mengapa ini semua harus terjadi?! jerit Larevta dalam hati.

Namun, pria itu bertahan dengan ekspresi kosongnya. Seolah Larevta tidak berarti apa-apa baginya. Dan, memang begitulah kenyataannya. Pria yang Larevta tunggu selama musim gugur itu tidak memedulikannya.

Benar, pria itu. Pria pertama yang berhasil mengetuk pintu hati Larevta dan membuatnya berharap lebih. Pria yang menawannya di detik setelah mereka duduk bersisian. Pria yang terus ditunggunya, tetapi tak kunjung datang.

Pria yang sampai kapan pun, takkan bisa dimilikinya. Karena pria itu adalah adik dari Genan. Dan, Larevta harus melupakannya.

***

Memories of Love (Unbroken #3)Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora