4

14.7K 2.8K 96
                                    

Makasih yang udh ikutin dari DFR, sampai Fix You ^^

Buat yang komennya blm ke balas di DFR, maaf ya. Kdang ke timpah vote dri pmbaca lain, jadi aku hrus scroll ke bawah lagi, atau buka komen 1.1 lagi dari part 1. Nah, klo gitu, aku bakal habisin wktu buat nulis. Krna aku usha up secepatnya sequel, jadinya gk fokus liat komen di DFR 1. Tpi sebisanya aku bls yg komen. Maaf ya. ^^

Btw, jngan lupa vote dan komen. Selamat membaca. ^^

***






Waktu telah menunjukan pukul 10 malam, saat pria bermata biru, masuk kedalam apartemen yang sudah sangat lama ia tinggalkan.

Mulai dari ruang televisi, dapur, lalu kamarnya, semua masih terlihat sama, seperti terakhir kali ia meninggalkannya.

Dalam apartemen itu, ada satu ruangan yang tak pernah pria itu izinkan siapapun masuk.

Ceklek

Pria itu membuka pintu ruangan tersebut, dan melihat semua alat musik yang ada di dalamnya.

Mulai dari drum, gitar, piano, hingga biola, semua itu masih berada di tempatnya.

Melihat kondisi apartemennya yang bersih dan terawat selama 8 tahun, membuat pria itu berterima kasih kepada michael, yang telah menjaga tempat tinggalnya.

"Aku harus traktir dia makan, kalau ketemu lagi," tutur pria itu.

Saat pria itu berjalan menuju drum, ponsel yang berada dalam saku jasnya bergetar, membuat ia mengambil benda persegi itu.

"Ardi?"

Aneh. Ardi, terkadang menghubunginya hanya di saat genting.

Setelah ia pergi ke italia, ardi adalah orang yang ia tugaskan untuk memantau beberapa hal, yang ada di bawah kendali olympus.

Di antaranya, pasar malam tempat berjualan kang asep, geng motor hellboyz dan white horse. Lalu, kondisi teman-temannya.

Selama di italia, hanya dua orang yang sering melakukan kontak dengannya, dari indonesia. Yang pertama michael chang, dan yang kedua, adalah ardi.

Ralat!

Sebenarnya, tiga orang yang sering menghubunginya.

Yang ke tiga, adalah Tasya.

Ya, wanita itu, sering sekali meninggalkan pesan suara, chat, pesan gambar, dan video kegiatannya selama di london.

Delapan tahun, wanita itu tidak pernah menyerah menghubungi nomor ponsel yang tertera pada situs, devil for rent. Nomor ponsel itu, juga masih di gunakan pria berambut putih, sampai sekarang.

Hanya saja, ia tidak pernah menjawab dan membalas, segala jenis pesan atau panggilan dari tasya.

Ia takut, hatinya akan goyah, dan berlari ke pelukan wanita itu.

Tapi, ada yang lebih ia takutkan, dari pada bersama wanita itu.

Ia takut, wanita itu terluka karena dirinya.

"Halo?" Jawab pria itu, setelah panggilan kedua dari ardi.

Saat mendengar kata-kata ardi, kening pria itu mulai berkerut, hingga akhirnya ia berlari keluar dari apartemennya.

"Kirim lokasinya sekarang!!"

Pria itu berlari turun dari apartemennya, dan langsung melompat ke atas moge berwarna hitam.

Brummm... brummm...

Dengan sorot mata yang tajam, pria itu melepas kopling moge tersebut, hingga motor itu melesat dengan kecepatan tinggi.

Devil For Rent - Fix You (END)Where stories live. Discover now