18

8.9K 2K 147
                                    

Tasya memacu mobilnya dengan kecepatan tinggi. Ia bahkan tidak peduli pada lampu lalu lintas, yang hampir berganti warna menjadi merah.

Tin... tin... tin...

Mobil tasya meliuk-liuk di antara kendaraan lain, memicu bunyi klakson dan makian dari para pengemudi yang disalipnya.

"Please, cel! Hiks... jangan tinggalin aku."

***

"Aku gak pantas hidup," ucap celcius, sambil menatap pistol di tangannya.

Ia tidak ingin menjadi pembunuh, tapi takdir selalu kejam pada dirinya. Ia tidak punya pilihan. Jika ia tidak membunuh, maka dirinya dan beatrice yang akan dibunuh.

"Apa salah aku?"

***

Brugh

Tasya mendorong pintu mobilnya tergesa-gesa.

Tap...

Tap...

Tap...

Tasya berlari menuju lift, tapi ia tidak sabar menunggu pintu itu terbuka. "Shit!!"

Tasya beralih menuju tangga, dan menapaki tiap anak tangganya. Bahkan, tasya melompati beberapa anak tangga sekaligus.

"Aw!!"

Tak peduli dengan kakinya yang terkilir, tasya tetap berlari, hingga ia tiba di depan pintu apartemen celcius.

"Cel?!!"

Bruk... bruk... bruk...

***

Celcius menutup matanya, menikmati sensasi dingin moncong pistol yang menempel pada dahinya.

Bayangan tasya, suara tasya, dan impian masa depan bersama tasya, mulai pergi menjauh.

***

"Cel?!!! Kamu di dalam, kan?!!"

Brak... brak... brak...

"Cel?!!

Tasya lalu menekan password pintu apartemen celcius. Tasya ingat, karena dulu tasya menggantinya, dengan tanggal lahirnya sendiri.

0712XX

Ceklek

***

"Selamat tinggal, sya."

***

"Cel!!!"

Celcius berbalik, dan menatap tasya. Pistol yang ia pegang, masih menempel di dahinya.

"Cel?"

Air mata tasya mengalir semakin deras, saat melihat pistol yang celcius pegang, mengarah pada dahi pria itu sendiri.

"C-cel? K-kamu mau ngapain? Hiks..." Tasya melangkah perlahan, mendekati celcius, tapi celcius langsung menodongkan pistol yang ia pegang kepada tasya.

"Jangan, sya. Jangan dekatin aku."

Tasya berhenti melangkah, dan menatap nanar celcius. "C-cel? Turunin senjata kamu, ya? A-aku mohon."

Celcius menggeleng. "Gak. Aku gak bisa."

Tasya maju selangkah, sambil mengulurkan tangannya. "C-cel? Jangan becanda. Ini gak lucu, cel. Hiks..."

"Aku bilang, stop di sana, tasya!!!"

"Hiks... hiks... c-cel? Dengarin aku, ya? Turunin senjata kamu. K-kita, bicara baik-baik."

Devil For Rent - Fix You (END)Where stories live. Discover now