8

13.6K 2.7K 106
                                    

Masih nunggu kan, updte DFR-Fix You?

Aku udh ushkan up tiap hari. :') kurang konsisten apa, coba?

Gak ada minimal vote, komen, dan view.

Semuanya, untuk klian.

So, selamat membaca!!

Jangan lupa, jari2 yang baik tekan vote dan komen. (Sebagai bahan bakar :D)

***

Beberapa jam, sebelum heru di larikan ke rumah sakit, tasya sempat berkunjung ke showroom milik heru.

"Yah? Cariin aku mobil, ya?" Pinta tasya.

"Loh? Emang mobil disini kenapa?" Heru mengedarkan pandangannya, dan melihat semua jenis mobil sport, yang terparkir di dalam showroomnya. "Kamu tinggal pilih aja. Nanti ayah kasih ke kamu."

Tasya menggeleng. Ia tau, ayahnya akan memberikan apapun yang ia minta. Tapi, kali ini ia ingin bertindak sebagai seorang wanita dewasa. "Aku pengen mobil yang biasa aja, yah. Buat ke rumah sakit, bukan buat gaya-gayaan," ungkap tasya.

Mendengar kata-kata putrinya, heru merasa seperti di tampar. Ia mengira, putrinya masihlah seorang bidadari kecil yang selalu ia manjakan dulu.

Tapi sekarang, bidadari kecilnya telah menjelma, menjadi seorang wanita dewasa yang cantik jelita.

"Ayah? Ayah kenapa?"

Heru mengerjap beberapa kali, kemudian memalingkan wajahnya. "Ayah gak apa-apa," jawab heru. Karena terharu, hampir saja air matanya jatuh di depan tasya.

Setelah menenangkan diri, heru menatap tasya, lalu memegang pundak tasya. "Kalau gitu, nanti ayah cariin yang bagus buat kamu."

Tasya mengangguk, dan memeluk ayahnya dengan erat. "Makasih, yah."

Tasya dan heru kemudian berbincang, mengenai pekerjaan tasya, apartemen barunya, dan beberapa hal remeh.

Selesai berbincang dengan ayahnya, tasya bermaksud pamit kepada heru, karena ia harus membeli beberapa perabotan dapur, untuk apartemen barunya.

"Yah? Aku pergi dulu, ya?"

Heru yang sedang meminum vitamin, berbalik, dan mengangguk kepada tasya.

"Hati-hati."

Tapi, baru saja tasya melangkah ke arah pintu, heru tiba-tiba merasa pusing.

"Sya?" Pandangan heru kian lama semakin buram, dan nafasnya mulai merasa sesak. "S-sya? Ayah kok-"

Brughhhh

Tasya berbalik, dan melihat heru telah jatuh ke lantai.

"Ayah?!!" Seru tasya, sambil berlari ke arah heru yang tak sadarkan diri.

"Ayah?!! Ayah kenapa?!!" Tasya terus memanggil heru, tapi tak ada jawaban dari heru.

Tak mau membuang waktu, tasya langsung menghubungi ambulance menggunakan ponselnya.

"Halo?!"

Air mata tasya mulai jatuh, saat ia menjelaskan kondisi heru, dan alamat showroom milik heru.

"Oke!! Tolong, secepatnya!!"

Setelah panggilan terputus, tasya memeriksa denyut nadi heru. Wajah tasya semakin pucat, saat melihat bibir heru yang membiru.

Ceklek

Suara teriakan tasya tadi, memancing beberapa karyawan masuk ke kantor heru.

"Mbak tasya?! Pak heru kenapa?!"

Devil For Rent - Fix You (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang