19

9K 1.7K 124
                                    

Sapa tau, ada yang mau bantu share cerita DFR. :D

Btw mau selebrasi dulu walau belum nyampe, tapi yakin hari ini pasti nyampe.

Happy 200k view DFR (petas!!) Itu bunyi petasan.

Selamat membaca!!!




***







"Woi?! Ares!! Beliin minum buat gue!! Buruan!!"

"O-oke," jawab ares, sambil membenarkan letak kaca matanya. Ia mengambil dompet dari dalam tas, kemudian berlari ke luar kelas.

Setelah membeli satu kaleng minuman soda di kantin, ares kembali ke kelas, dan menyodorkan minuman tersebut kepada anak laki-laki yang memerintahnya tadi.

"I-ini."

"Satu aja?!! Lo mau mati?!!" Anak laki-laki itu berdiri, lalu mengayunkan telapak tangannya dengan keras, ke arah pipi ares.

Plakkk

Semua orang yang berada di dalam kelas, hanya bisa bungkam ketika menyaksikan kejadian tersebut.

Di lain hari, ares yang terkenal kaya raya tapi culun, kembali dibully oleh para perisak di SMP mereka.

Byurrrr

Setelah para perisak mengambil seluruh uangnya, mereka mengguyur tubuh ares, dengan air bekas pel kamar mandi.

"Hahahah. Hari ini nongkrong di mana lagi?" Tanya salah satu perisak ares, sembari mengipasi wajahnya dengan uang milik aresta.

Di masa-masa SMP aresta, sudah bukan rahasia lagi, jika aresta dijuluki ATM berjalan.

Image sebagai anak culun, kaya, penakut, terus melekat pada dirinya, hingga ia menginjakan kakinya di SMA.

"Wow!! Liat! Gue sekelas sama siapa?!!" Seru seorang anak laki-laki, yang dulu satu SMP dengan aresta. "Masa-masa SMA gue, kayaknya bakal indah lagi, nih. Hahaha."

Anak laki-laki itu merangkul ares, lalu mengajak ares ke kantin. Walau perisak ares tertawa bahagia, tapi ares merasa hal yang sebaliknya.

Ia ingin sekali menangis, tapi menangis adalah hal yang dilarang dalam keluarga mahardika.

"Beliin gue, semua yang ada di sini."

Ares mengeluarkan dompetnya, walau tangannya gemetar, ketakutan.

"Buruan!! Lama banget, sih!!"

"I-iya," ucap ares, terbata-bata.

Namun, baru saja ares ingin menyerahkan dompetnya, tangan ramping seseorang menahan tangan ares, sehingga perisak aresta menoleh ke arah gadis, yang baru saja menyela kesenangannya.

"Lo gak perlu bayarin, jajannya dia," ucap gadis cantik, bermata biru.

"Lo siapa?" Tanya perisak aresta, dengan tatapan tajam.

"Gue?" Gadis itu tersenyum, lalu mengayunkan tangannya dengan cepat.

Bughh

Semua mata yang melihat gadis itu memukul perisak aresta, di buat melotot, tak percaya. Begitu juga dengan aresta.

Selama ia dibully, tidak ada satupun orang yang datang membantunya. Mereka selalu membiarkan ia dikerjai, dan dipalak setiap hari.

Namun, kali ini, ada seorang gadis cantik yang datang entah dari mana, dan membelanya dengan berani. Gadis itu, bahkan memukul anak laki-laki yang menyeramkan bagi aresta.

Devil For Rent - Fix You (END)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora