11

12.7K 2.3K 279
                                    

Hallo para CeTa!! Apa kabar?!

Btw, happy 5k view buat FY, dan 100k view buat DFR!!!

Astaga, gak nyangka bgt. :')

Gas 1 juta?? Aminnnn. Bantu aminin, ya. ^^

Selain itu, aku nulis part ini pas habis vaksin. Jadi maaf ya klo efeknya ke bawa ke tulisan. :') udh berusaha biar ttp up walau agk drop.

Selamat membaca!! ^^

Eh, yang baik hatinya, sp tau mau ikut komen di ig wattpadandmovie, di postingan DFR, boleh ya. ^^


***





Celcius menelisik pria di depannya.

Mulai dari ekspresi, kata-kata, dan gerak-geriknya, semua terasa berbeda. Padahal, baru beberapa menit yang lalu, pria di depannya merengek seperti anak kecil. Tapi sekarang, pria itu berubah, memancarkan aura yang berbahaya.

Celcius menyandarkan punggungnya pada sandaran kursi, kemudian mengambil botol wine di depannya.

"Jadi, kamu? Yang udah ganggu keluarga sanjaya?"

Melihat celcius tak mau berjabat tangan, ares kembali tersenyum, dan ikut menyandarkan punggungnya.

"Its okay," ucap ares. Ia memegang garpu yang tertancap di tangannya, kemudian mencabutnya. "Arrghh!!"

Dengan wajah bahagia, ares melihat darah yang mengalir dari tangannya. Berbeda dengan para anggota hellboyz dan pengawal ares, yang merasa ngilu.

"Orang mati, gak perlu banyak tau," ucap ares.

Celcius melirik ares. Pria itu, sedang menikmati darahnya sendiri. Ada keraguan yang mulai muncul di dalam diri celcius. Pria di depannya, bukan pria normal pada umumnya.

Walau begitu, celcius tersenyum melihat tingkah ares.

"Oke." Celcius berdiri, dan menghampiri ares. "Aku gak mau banyak ngomong."

"Argghhh!!"

Ares yang tadinya angkuh, kembali mengerang kesakitan. Perlahan ia turun dari kursinya, hingga berlutut di depan celcius.

Tangan celcius yang menekan bahu aresta, dan wajah celcius yang tanpa ekspresi, kembali membuat semua orang dalam ruangan itu, tertunduk dalam-dalam.

Walau masih mengerang kesakitan, tapi aresta berusaha tersenyum dan mengangkat wajahnya, menatap celcius.

"Ini peringatan terakhir."

"Aaaaaa!!!"

Tekanan celcius pada bahu ares semakin kuat, membuat pria itu jatuh di depan kaki celcius.

"Kalau sedikit aja, keluarga sanjaya ada yang lecet," ucap celcius, lalu berjongkok di depan aresta. "Aku bakal buat kamu, lebih milih mati, dari pada hidup."

Setelah memperingati aresta, celcius berdiri, dan melenggang keluar dari restoran, di ikuti oleh puluhan orang di belakangnya.

"Hahahahahaha!! Aku bakal ingat kamu!! Aku bakal ingat, semuanya!!"

Tawa dan seruan aresta, terdengar membahana di belakang celcius, tapi celcius tidak peduli.

Bagi celcius, semuanya sudah sangat jelas. Aresta, tidak akan pernah mendengarkan ancamannya.

Devil For Rent - Fix You (END)Where stories live. Discover now