5

15K 2.8K 214
                                    

Karena dukungan para pembaca, aku bisa dapat ide, dan up dua chap hari ini.

Selamat membaca para CeTa!!

Btw, aku mau blg ke kalian aku itu biasa up tiap hari ya. Yang dlu ikutin DFR pasti tau.

Mka dari itu, mohon dukungannya ^^

***

Pria dengan rantai di lehernya, tidak menyangka bahwa satu orang pria, dapat menumbangkan empat orang lawannya, hanya dalam waktu sekejap.

Satu pukulan pria itu, begitu keras dan tepat sasaran. Tiap pukulannya mengarah pada titik vital lawannya, hingga empat orang yang tadinya berdiri dengan angkuh, kini terbaring tak sadarkan diri.

"Jadi? Kalian di bayar sama siapa?" Tanya pria itu.

"A-aku gak tau. A-aku, hanya jalanin tugas, buat nyulik dia," tutur pria dengan rantai di lehernya, sambil menunjuk miranda.

Di kejauhan, miranda masih meronta, dan berteriak minta tolong.

Melihat hal itu, pria bermata biru, mengambil pisau dari para lawannya yang telah terkapar.

"Ada empat pisau di tangan aku." Pria itu memainkan satu pisau di tangan kanannya, dan tangan kirinya memegang tiga pisau.

Syungggg

Tsk

"Arggh!! A-ampun bang!!" Seru pria dengan rantai di lehernya.

Satu lemparan dari pria berambut putih, tepat bersarang di kaki kanan pria, yang saat ini sedang merangkak menjauh.

"Tiga pertanyaan lagi." Kini, pria berambut putih, kembali memegang satu pisau di tangan kanannya. "Siapa, yang nyuruh kalian nyulik dia."

"S-sumpah bang!! Aku gak tau!! Aku hanya terima bayaran aja!! Aku gak tau nama orangnya!!"

Syungg

Tsk

"Argghh!! S-sakit bang!! M-maafin aku!!"

"Dua pertanyaan." Pria berambut putih memainkan pisau di tangannya, lalu menatap tajam mangsa di depannya. "Kamu, masih ingat, muka orang yang bayar kamu?"

"I-ingat bang!! Aku ingat!!"

"Oke."

Baru saja pria berambut putih itu ingin melempar pisau ke tiga, suara decit ban mobil di luar gudang, mengalihkan atensinya ke arah belakang.

"Kak?!! Kakak?!!"

"Shit!! Accidenti!!" Umpat pria berambut putih. "Itu tasya!! Mati, aku!!" Ia bergerak gelisah, sambil memikirkan cara untuk kabur.

"Kak?!! Kakak dimana?!!"

"Tasya?!! Aku disini, sya!!"

Mendengar langkah kaki tasya yang semakin dekat, pria itu langsung tiarap, dan pura-pura pingsan.

"Kamu ngapain?!! Tiarap!! Pura-pura pingsan!! Buruan!!" Desis pria berambut putih, kepada pria yang mengenakan rantai.

"Kak?!!"

Karena takut pada pria berambut putih, penculik miranda yang mengenakan rantai, juga ikut berbaring, dan pura-pura pingsan. "Sial banget aku. Hiks... hiks..." keluh pria itu dalam hati.

Sedangkan pria berambut putih, menutup matanya rapat-rapat, dan berdoa dalam hati. "Tuhan, semoga tasya gak liat aku!"

"Kak?!! Kakak?!!" Tasya berlari kencang ke arah miranda. "Kakak gak apa-apa?!"

Devil For Rent - Fix You (END)Where stories live. Discover now