Devil For Rent - Fix You (END)

34

_Saat waktu telah mengikat. Menjadikan satu sanak yang jauh._
_Kali berbeda, didekatkan oleh iman dan dijauhkan oleh sebuah keadaan_

_Kami keluarga besar_
*Devil For Rent*
✨Mengucapkan selamat hari raya Idul Adha 1442 H🙌🏻✨

_Semoga keadaan semakin membaik, dan kita bisa berkumpul kembali_

Kata-katanya dari akun MaiKa2180

Makasih, ya.

Siapa tau, ada juga yang ultah, bisa nitip ucapan. Hahaha.

Selamat membaca. ^^

***

Setelah persidangan michael berakhir, ares kembali ke kantornya, dan mengumpulkan semua orang yang mengetahui rencana rajawali group, dalam mengambil alih titanium agensi.

Di depannya, iriana, dominic, dan dimas, berdiri dengan ekspresi yang beragam.

"Iriana? Kamu yakin, gak tau apa-apa?" Tanya ares.

Iriana menatap ares dengan berani. "Gak, pak."

Ares mengangguk. Pandangannya beralih ke arah dimas yang sedang menunduk. Dalam persidangan michael, dimas dikalahkan dengan bukti dokumen yang sebenarnya dimiliki oleh rajawali group.

Ini adalah kekalahan pertama team legal rajawali group.

"Dimas?"

"I-iya, pak ares."

Iriana menatap ares yang tetap tenang, tak seperti biasanya. Sudah jelas, kepribadian dewasa yang saat ini mengambil alih tubuh ares.

"Gak ada yang mau kamu bilang ke aku?" Ares mengambil pulpen dari sakunya, lalu menggenggam tangan dimas. "Misalnya, kenapa kamu bisa kalah hari ini?"

Tangan dimas bergetar hebat, saat pulpen milik ares mulai bergerak perlahan, membentuk titik kecil, lalu lingkaran di punggung tangan dimas.

"A-aku, gak nyangka, mereka punya bukti yang kuat."

Ares mengangguk. "Jadi, kamu gak nyangka?"

Dimas mengangguk cepat.

"Oke," ucap ares, lalu beralih ke arah dominic. "Jadi, sekarang tinggal kamu."

Dominic tersenyum, membuat ares mengerutkan keningnya. "Kenapa? Ada yang lucu?"

Dominic maju, dan berdiri di depan ares. "Kamu yang lucu."

Mata iriana dan dimas membulat seketika.

"Aku? Lucu?" Ekspresi ares berubah menjadi lebih dingin. "Jadi kamu? Tikus dalam kantor aku?"

Dominic menyeringai. "Aku pikir kamu pintar. Kalau gini, kamu gak akan bisa lawan celcius."

Prangggg

Iriana dan dimas langsung menunduk. Sedangkan dominic masih tetap menatap ares.

Setelah melempar vas bunga yang terbuat dari kaca hingga hancur berkeping-keping, ares kembali ke kursinya, lalu menatap dominic.

"Jadi kamu lebih pintar dari aku?"

Dominic tidak menjawab. Dominic malah berbalik, menghadap dimas. "Gimana, kalau aku bisa nemu tikus dalam kantor kamu?"

Glup

Dimas yang dapat merasakan tatapan dominic, mulai berkeringat di tempatnya. Punggungnya basah, dan tangannya mulai terasa dingin.