40

8.8K 1.7K 224
                                    

Mau umumin, kalau yang mau tau tulisan aku selanjtnya, bisa follow akun ini.

Kenapa? Karena penulis dan 20 lebih pembaca DFR akan buat rekor dan kejutan di cerita berikutnya.

Belum pernah, kan? Penulis kolaborasi dengan 20 lebih orang yang bukan penulis.

Lalu? Bagaimana jadinya tulisan yang akan mengusung genre misteri dan thriller?

Follow akun ini, ya.

Selamat membaca! ^^





***






Malam sebelum aksi penyusupan anggota olympus...

"Maksud anda?"

Bagaskoro menautkan jarinya. "Bantu saya mengambil kembali rajawali group, dari tangan cucu saya."

Celcius menyandarkan punggungnya. "Kenapa anda butuh bantuan saya? Bukannya anda yang mendirikan rajawali group?"

Bagaskoro mengangguk. "Memang benar, saya yang mendirikan rajawali group. Tapi semuanya telah saya wariskan kepada anak saya, ayah dari aresta."

Celcius berpikir sejenak. "Berarti, ares pemegang saham terbesar?"

Bagaskoro menatap celcius. "Iya. Sayangnya, saya tidak punya kekuatan di dalam rajawali group."

Jadi ini, tujuan lain ia datang ke sini? Celcius tidak langsung mengiyakan permintaan dari bagaskoro. Tentu, bagaskoro akan sangat berguna bagi olympus dalam menjatuhkan ares. Tapi, ia tidak akan langsung terpikat begitu saja.

"Kalau memang kamu masih ragu, saya dapat menunjukkan ketulusan saya."

Celcius menatap bagaskoro. Mata pria tua itu penuh dengan kesungguhan. "Kalau begitu, saya akan mendengarkan ketulusan anda."

Bagaskoro merogoh sesuatu dari balik saku jasnya. "Ini adalah nama para pemegang saham yang mendukung aresta."

Celcius mengambil kertas dari tangan bagaskoro. Biasanya, hal-hal seperti ini selalu disimpan dalam bentuk digital. Namun, bagaskoro masih mempertahankan gaya dulu, dengan mencatat hal penting di atas kertas.

"Lalu, apa yang bisa saya lakukan dengan nama-nama ini?" Tanya celcius.

Bagaskoro berdehem. "Di dalam ruangan ares, ada sesuatu yang bisa membuat mereka berpindah pihak."

Celcius mengerutkan kening. "Di dalam ruangan ares?"

"Ya." Bagaskoro menatap celcius, dengan mata yang penuh rasa bersalah. "Kamu bisa, kan? Masuk ke dalam ruang aresta? Saya yakin, kamu berpengalaman dalam hal seperti ini."

Celcius langsung tersenyum. Orang tua di depannya, bukanlah orang yang gampang ditebak.

"Lalu, jika saya berhasil, keuntungan apa yang saya dapatkan? Anda tau, bukan? Pekerjaan seperti ini bukanlah hal yang mudah."

Bagaskoro balas tersenyum. "Tentu saja, tawaran saya lebih menarik untuk di pertimbangkan."

Celcius memasang ekspresi serius, dan mendengarkan tawaran dari bagaskoro.

Devil For Rent - Fix You (END)Where stories live. Discover now