20

9.3K 1.7K 90
                                    

Jangan lupa vote dan komen.

Selamat membaca ^^


***





Beberapa jam, sebelum tasya masuk ke ruangan ares...

"Ger?!! Gimana?!"

"Sial!! Aku gak nemu tasya!! Kata perawat, hari ini tasya shift malam."

Geri berkacak pinggang, sambil melihat sekeliling lobi RS universitas mercy.

"Dia ngambil pistol celcius, pasti punya tujuan," ungkap geri.

"Ares?"

Geri menatap gori. Matanya membulat seketika, saat mendengar nama ares disebut.

"Shit!!"

Geri dan gori kembali berlari menuju bangsal VVIP, tempat ares dirawat.

***

Cittt

Hari telah gelap, saat celcius memarkir mogenya di parkiran rumah sakit. Setelah mencari tasya di apartemen tasya, celcius pergi ke rumah orang tua tasya, tapi tasya juga tak bisa di temukan di sana.

"Cel?!!"

Celcius berbalik, dan mendapati gori berlari ke arahnya.

"Gor?"

"Gimana?! Udah nemu tasya?!" Tanya gori.

"Belum, gor. Aku gak tau dia kemana."

Gori mengusap wajahnya, mulai frustasi. "Gimana bisa, kamu nyimpan barang kayak gitu?!"

Celcius bungkam. Ia tau, ini semua adalah salahnya. Tapi, mereka tak punya waktu untuk berdebat tentang hal itu sekarang.

"Geri di mana?" Tanya celcius.

"Dia lagi stay dekat kamar ares."

Celcius mengangguk. "Tasya pasti ke sini."

Gori dan celcius kembali memindai area di lantai satu, lalu mulai membagi tugas masing-masing.

"Aku dengar tasya shift malam. Dia pasti datang malam ini."

"Oke. Kita cari lagi," ucap celcius, kemudian berpisah dengan gori.

***

Di depan RS universitas mercy, tasya keluar dari dalam taxi, dan berjalan menuju bangunan tersebut.

Tasya tau, celcius mungkin telah menunggunya. Namun, hal itu tidak membuat tasya urung untuk melancarkan aksinya.

Tasya berjalan ke samping gedung RS universitas mercy, dan masuk lewat kamar mayat. Ada banyak akses untuk masuk ke dalam, tapi jalur kamar mayat yang jarang di lalui orang.

Tasya melepas mantel coklatnya, sehingga ia hanya mengenakan pakaian perawat, milik arini.

Sebenarnya, sebelum datang ke rumah sakit, tasya berada di tempat arini, untuk merencanakan aksinya.

Tentu saja, arini tidak tau maksud sebenarnya dari tasya. Ketika meminjam seragam milik arini, tasya beralasan bahwa ia ingin mengadakan surprise untuk miranda. Tasya mengaku bahwa hari ini adalah ulang tahun miranda. Karena itu, arini dengan senang hati membantu tasya, tanpa ada rasa curiga sedikitpun.

"Cel?!!"

Ketika mendengar nama celcius, tasya semakin menunduk, dan menyembunyikan wajahnya. Tasya yang saat ini memakai masker, pakaian perawat, lalu penutup kepala, sangat sulit untuk dikenali.

Devil For Rent - Fix You (END)Where stories live. Discover now