Bab 02

10.2K 919 139
                                    

Haii!!
Welcome to cerita Impian Athira ...
Vote dulu!

Absen sini, jam berapa baca kalian baca?

Happy Reading!!

"Kamu itu ajaib yah, bukan penyihir tapi membuat hatiku tersihir"

•••

"Wah, dunia lagi gak baik-baik aja Gi," ujar Irgi duduk di samping Athira. Dia melihat sosok Athira yang berbeda.

Erga melirik adik kembarnya itu. "Emang kenapa?"

"Dasar. Liat tuh pakaian si adik manis," goda Irgi merebut coklat yang dimakan Athira. Sedangkan Erga memperhatikan Athira lekat. Athira memakai baju lengan panjang, tak lupa rok panjang mendominasinya. Sejak kapan Athira memakai rok kelebihan dasar, biasannya kan kekurangan dasar terus, pikir Erga.

"Ihh, Abang! Mami, liat tuh Bang Irgi gangguin Athira," rengek Athira mengadu pada maminya.

"Irgi! Udah bagus Adiknya mau berubah, ini malah digodain," nasehat mami Yuli membawa kue kering yang baru saja matang, lalu kembali lagi ke dapur.

"Iya, Mi iya,"

"Lo kesambet apa? pakai baju kek gini?" tanya Erga penasaran dengan alasan Athira.

"Diem deh Bang, berisik banget," celetuk Athira menampar tangan Irgi, yang berniat mencuri coklatnya lagi.

"Ish, pelit amat." Irgi beralih mengambil kue kering yang dibawa maminya itu.

Tukk

Mami Yuli langsung menampar tangan Irgi, saat melihatnya ingin menggambil kue, "Ish, Mami sama aja yah. Sakit nih tangan Irgi."

"Masih panas Irgi,"

"Ck, malu woi udah gede. Manja banget," desis Athira memutar bola matanya.

"Jangan iri, jangan iri, jangan iri dengki," ejek Irgi meniru sound yang sedang viral itu.

Athira menghadap ke arah Erga, kakak tertuanya itu "Bang! Ntar ajarin Athira ngaji yaa,"

"Buset, lo sehat kan?" tanya Irgi mengecek suhu badan Athira menggunakan punggung tangan yang tidak sakit. Athira melempar tangan Irgi, "Diem lo, ngeselin banget. Gue sehat tau, tiga kali empat, hasilnya tiga belas kan," sahut Athira santai.

Irgi diam sejenak, memikirkan jawaban Athira, "Tiga kali empat, dua belas bego!" teriak Irgi menonyor kening Athira.

"Ah, masa. Sejak kapan ganti?"

"Yee, enggak ganti. Lo nya aja yang bego,"

"Ngejleb banget yah. Btw gue tadi typo oke!" albi Athira tak mau kalah.

"Udah diem, gue mau makan," titah Erga, aurah-aurah suram dari diri Erga keluar. Kedua adiknya ini sudah biasa dengan sikap ajaib Erga itu.

"Ra!"

"Iya Bang?"

"Nanti bawa Iqro ke kamar gue,"

"Siap Bang!"

"Gue gak diajak?"

"Gak!" kompak Erga dan Athira. Nanti bukannya belajar, malah mereka akan diganggu oleh kejahilan Irgi.

•••

Setelah makan malam, Athira pergi ke kamarnya untuk mengambil sesuatu yang bernama Iqro itu.

Impian Athira Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang