Bab 13

5.9K 571 31
                                    

Haii!!
Welcome to Impian Athira ...
Vote dulu!

Happy Reading!!

••••

"Maaf, saya tidak sengaja," ujar Saddam lalu pergi tergesa-gesa.

Athira masih diam ditempat, harusnya dirinya yang meminta maaf, tapi ini terbalik.

"Kita kek nya jodoh deh, ketemu terus soalnya," cicit Athira tersenyum. Posisinya masih duduk dilantai, dengan senyuman di bibirnya, presis orang tidak waras.

"Ra!" panggil Teh Risma melambaikan tangan di depan wajahnya.

"Athira,"

"Athira!"

"Ehh, iya anj-"

"Teh Risma,"

"Sutt, kalau kaget, gak boleh absen nama-nama binatang, biasanya kita bilang Astagfirullahulazim," peringat Teh Risma.

"Iya Teh,"

"Kalo inget," lanjutnya membatin.

"Yasudah berdiri, ngapain duduk di lantai,"

Athira langsung berdiri, tangannya menepuk gamisnya yang terlihat kotor.

"Teh Risma kemana aja si," celetuk Athira.

"Maaf, tadi saya ada urusan mendadak,"

"Iya, gak papa Teh,"

"Ayo, acara segera dimulai,"

"Duluan aja Teh, gue mau, maksudnya aku mau ke toilet dulu,"

"Oh, yasudah. Saya duluan yah," pamit Teh Risma.

•••

Kayla memarkirkan motornya di depan pintu pagar rumah yang menjulang tinggi. Letaknya cukup jauh dari masjid, agar rencananya tidak terbongkar oleh siapa pun.

"Untung gue pakai levis," cicit Kayla memperhatikan pagar di sebrang sana. Pagar itu menjadi jalan dirinya untuk menyusup ke masjid.

Matanya melirik ke kiri dan kanan, setelah dirasa aman barulah kakinya melangkah menuju pagar yang menjadi jalan masuknya menuju masjid. Setelah sampai, Kayla langsung mencari cara untuk memanjat pagar itu.

"Tinggi banget dah," cerca Kayla mencoba untuk naik. Tapi nihil, tubuhnya terjatuh.

"Kayla, lo bisa pasti," ucapnya meyakinkan diri, lalu mencobanya lagi.

Happ, Kayla akhirnya bisa memanjat pagar itu. Kini dia sudah berada di pekarangan masjid. Untuk di sini sepi, sehingga tidak ada yang memergokinya.

"Itu cewek mana yah, gak sabar mau gue panggang," cicit Kayla berjalan ke arah masjid, karena terdengar suara dari sana.

Kayla mengintip, banyak gadis di sana, tak hanya itu saja, ada kaki-laki juga. Ada tabir yang menghalangi keduanya. Dan satu lagi, ada Saddam di depan sana. Dia terlihat sedang berbincang dengan seseorang yang lebih tua darinya.

"Manis banget," cicit Kayla.

"Maaf, punten,"

"Ih, ganggu lo," decak Kayla melirik ke orang yanh menyapanya.

"Teteh mau ikut juga? Tapi afwan Teh, harus ganti pakaian dulu,"

"Maksudnya?"

"Harus pakai pakaian seperti saya Teh,"

"Bukan maen, gue disuruh baju ginian? Apa kata dunia?" kekeh Kayla tertawa kecil. "Lagian nih yah, buat apaan pakai ginian? Gak fashionable banget dah, mana panas pasti," lanjut Kayla masih dengan tertawa mengejeknya.

Impian Athira Where stories live. Discover now