Impian Athira

Bab 38

Welcome to Impian Athira ...
Vote dulu!

Happy Reading!!

••••

3 tahun kemudian ...

"Sayang kamu masak apa?" tanya Saddam memeluk Athira dari belakang.

"Masak sup kesukaan kamu,"

"Wahh, lama-lama bakalan gendut nih aku,"

"Biarin,"

"Umi tadi bilang, katanya kapan mau mampir ke rumah, Umi rindu katanya,"

Athira menolehkan kepalanya, menyebabkan hidung mancung Saddam menyentuh langsung pipi Athira. Membuat Athira merasakan desiran. Walapun sudah tiga tahun berlalu, tapi Athira masih saja merasakan desiran dibenaknya.

"Sayang?"

"Iyaa, kita besok ke sana. Nanti malam bantuin aku bikin kue tapi yah,"

"Siap bos,"

"Udah, sekarang Aa' mandi,"

"Iya sayang,"

"Bayi gede,"

Saddam menghentikan langkahnya, tubuhnya berputar 180 derajat. "Sayang,"

"Iyah?"

"Kamu masih belum siap?"

"Belum, ini masih perlu dimasak,"

"Ish, bukan itu,"

"Terus apa?"

"Itu,"

"Apa?"

Saddam mendekati Athira, "Kamu belum kepengen punya anak?"

Mendengar itu, membuat Athira diam mematung. Dia sejauh ini belum memikirkan perkara anak. "Eumm, maaf sayang. Aku mandi dulu yah," pamit Saddam.

"Maafin aku A', aku egois yah," gumam Athira.

•••

"Tepungnya jangan kebanyakan inget,"

"Iyaa-iyaa,"

"Aku ambil pewarna sebentar,"

"Iya Boskuh,"

"Sayang! Segini cukup!?" teriak Saddam, padahal Athira hanya berada lima langkah dari posisinya.

"Jangan teriak, nanti tetangga keganggu,"

Saddam terkekeh kecil, "Iya maaf," ... "Segini cukup?"

"Tambahin sedikit," titah Athira.

"Gini?"

"Sedikit lagi,"

"Kamu aja yang masukin, nanti kebanyakan terus aku diomelin lagi," ujar Saddam menyodorkan tepung itu. Mendengar itu, membuat Athira terkekeh.

"Suami takut istri," gumam Athira.

"Bukan itu, aku tuh suami idaman istri,"

"Heh, apaan,"

"Udah lanjut aja bikin kue nya, bentar lagi Isya',"

"Iya-iyaa,"

"Yang! Tau nggak?" tanya Saddam memperhatikan Athira yang sedang mengaduk adonan kue itu.

"Apa?"

"Ada cewek cantik,"

Athira langsung melirik Saddam tajam, "Jangan macem-macem,"