Bab 21

5.6K 528 26
                                    

Welcome to Impian Athira ...
Vote dulu!

Happy Reading!!

••••

"Mi, Athira langsung ke atas yah,"

"Tumben, biasanya juga nonton tv dulu,"

"Lagi males aja Mi,"

"Athira!" panggil Erlan di seberang sana. Athira melirik sang empu. Wajahnya terlihat sangat datar, persis seperti kertas HVS.

"Papi lihat-lihat kamu akhir-akhir ini masih pakai itu kain,"

"Kerudung Pi,"

"Papi gak peduli namanya apa, kan sudah Papi bilang jangan pakai!"

"Tapi kan cuma di rumah Pi, orang lain gak liat kecuali keluarga,"

"Sama saja, intinya besok jangan pakai lagi!" tegas Erlan beranjak pergi.

"Turuti aja kemauan Papi mu," sahut Yuli di sampingnya.

"Tapi Mi!"

"Gak ada tapi-tapian," Athira menghela nafas kasar, sebaiknya dia diam. Lagi pula besok dirinya tidak ada lagi di sini.

"Mi!"

"Kenapa? Minta duit? Entar Mami suruh Irgi transfer,"

"Bukan itu Mi,"

"Terus? Mau HP baru lagi?"

"Ish, Mami,"

"Apa?"

"Athira minta maaf yah sama Mami, Athira sadar banyak salah sama Mami,"

Mendengar itu, membuat Yuli memicingkan matanya. Tangan kanannya terulur untuk menyentuh jidat putrinya itu. "Gak panas,"

"Ish, Mami! Athira gak sakit tau,"

"Aneh aja,"

"Ish, orang minta maaf dibilang aneh. Bukannya maafin juga,"

"Iya, iya. Mami maafin semua dosa-dosa kamu yang bejibun itu,"

Athira menatap Maminya itu, "Iyain dah, sebener apapun cewek, emak-emak selalu lebih benar,"

"Emak-emak kan juga cewek Ra,"

"Serah Mami, serahh!" ujar Athira mengalah.

Kaki kecil itu membawanya ke ruangan ternyaman di rumah, yang tak lain kamar. Setelah masuk, dia langsung mengunci pintu. "Biar aman,"

Athira membuka lemari besar itu, tangannya terulur mengambil gamis-gamis yang biasa dia pakai dan sebuah paper bag berisi gamis, rok, dan pakaian lainnya. Sore tadi dirinya menyempatkan untuk pergi ke mall.

"Koper gue mana yah," cicitnya menyusuri setiap penjuru kamarnya itu.

"Koper gue sejak kapan si jadi kang ghosting," cicitnya.

"Tanya Mami aja kali yah," ujarnya beranjak pergi, "Ehh, entar bisa curiga,"

"Terus nanya siapa dong," monolognya mengetuk jari telunjuk di dagunya.

"Ahaa! Google, kan dia serba bisa," teriak Athira mencari smartphone miliknya.

"Oke Google di mana letak koper gue?"

"Menurut branly, orang-orang biasa menyimpan koper di lemari, bawah kasur, tempat sulit terjangkau, atau di tokoh koper,"

"Ngadi-ngadi lo google, kalo di tokoh koper mah itu namanya jualan," decak Athira.

"Emm, di mana kata dia tadi? Lemari, bawah kasur, sama tempat yang sulit terjangkau,"

"Lemari gak ada,"

Impian Athira Donde viven las historias. Descúbrelo ahora