Welcome to Impian Athira ...
Vote dulu!
Happy Reading!!
••••
"Rak!" panggil Athira yang berada disampingnya.
"Kenapa Ra?" Raka menoleh ke arah Athira sesekali, dia tak boleh hilang kendali saat menyetir.
"Lo marah gak kalo seandainya gue tolak perjodohan ini?"
Tak, Raka sudah menduga hal itu. Tapi hati ini menolak untik tegar, dirinya semakin hancur. Dia tak berdaya, ini adalah perasaan, dan perasaan tidak bisa dipaksakan.
"Raka? Lo gak papa kan?"
"Eh, iya. Gak papa kok, kan itu keputusan lo," ujar Raka memasang senyum tipis.
"Jangan tersenyum kalau terpaksa," decak Athira.
"Terus gue harus apa? Mohon-mohon sama lo buat terima ini perjodohan? Menurut gue sih percuma Ra, sekali pun kita bersatu kalau hati lo bukan untuk gue, buat apa," ujar Raka berusaha mengendalikan emosinya.
"Gue minta maaf,"
"Maaf, gue salah. Lo lagi sakit malah gue emosi,"
"Lo itu cowok baik, kenapa lo harus ngejar-ngejar gue si,"
"Lo bener, gue tuh cowok teraneh. Kenapa gue sukaaaa, bahkan cintaa banget sama orang kek lo, suka kena hukum, pembangkang, gak disiplin, padahal kan gue ganteng,"
Pletakk
"Itu kan dulu,"
"Yee, cewek PMS emang galak-galak yah,"
"Diem lo, perut gue sakit nih,"
"Sesakit apa si Ra? Gue pengen tau,"
Athira melirik ke arah Raka, dia tersenyum tipis. Lalu mengigit lengat Raka dengan penuh perasaan dendam.
"Aww, sakit woi!"
"Nahh, itu masih bukan apa-apa,"
"Apaan, liat tuh gigi lo ngecap nih,"
"Bodo,"
"Ka!"
"Apa?"
"Enggak,"
"Kaa!"
"Hemm,"
"RAKA!"
"Kenapa Ra?"
"Gabut,"
"Gajelas lo,"
"Rak,"
"Apa lagi si Ra, gabut lo unfaedah banget dah,"
"Gue mau kabur dari rumah,"
Citttt
Raka refleks menginjak rem. "Beneran?"
"Ya iyalah, masa bo'ongan,"
"Kenapa?"
"Guekan nolak keras perjodohan ini, tapi ortu gue maksa,"
"Lo yakin?"
"Bangett," ... "Lo mau kan bantu gue kabur,"
"Tapi Ra-"
"Atau gue bunuh diri aja?"
"Ra!" Raka menarik nafas kasar, "Oke, gue bantu,"
"Nanti gue chat lagi kapan, gue kabur,"
"Gue khawatir sama lo,"
"Gue bukan cewek lemah, inget itu,"
•••
KAMU SEDANG MEMBACA
Impian Athira
RomanceAthira Annisa Dalbert, seorang gadis yang dipaksa Kakaknya menjadi mualaf. Panggil saja Athira, dia adalah sosok gadis yang mencintai kebebasan, hukuman seolah menjadi makanan sehari-hari baginya. Hingga suatu ketika dia dipertemukan oleh sosok yang...
