Exstra Part

11.4K 665 44
                                    

Hallo Gaiss!!

Absen sini dulu dari mana aja?

Udah nafas belum hari ini?😭

Happy Reading!

••••

Pagi ini suara tangisan bayi menggema di rumah minimalis itu. Dua orang pasangan yang kini menyandang sebagai orang tua terlihat sangat kerepotan.

"Cup, cup, cup, Diffa kenapa Nak," cicit Athira menepuk lembut putrinya itu. Sedangkan kedua putranya sedang terlelap di dalam tempat tidur bayi. Athira merasa kesal, karna Saddam tak kunjung kembali setelah pamit keluar.

"Aa' kemana si, anaknya nangis dianya kabur. Padahal kan ini ulah dia," decaknya berusaha membuat Diffa berhenti menangis.

"Assalamu'alaikum,"

"Umi, masuk Umi,"

Umi Bilqis meletakkan paper bag yang ditentengnya. Dia langsung menghampiri Athira dan mengambil alih Diffa.

"Cup-cup, cucu Umi kenapa nangis ini,"

"Dicubit sam Aa' Saddam Umi," lapor Athira.

"Sekarang dia di mana?"

"Kabur Mi, gegara tadi aku marahin,"

"Aa, sayang-sayang. Cucu Umi yang paling cantik sakit yah. Abi nya nakal yah,"

Setelah beberapa menit, Diffa akhirnya berhenti menangis. Dan matanya pun sudah terpejam.

"Kamu terlihat kurang tidur,"

"Iya Umi, gak tidur semalaman,"

"Yasudah kamu istirahat dulu, Umi yang jagain anak-anak,"

"Tap-"

"Udah istirahat saja, nanti kalau Saddam pulang. Umi yang hajar,"

Athira terkekeh, "Athira istirahat sebentar yah Umi,"

"Iya Nak,"

Athira merebahkan tubuhnya di atas kasur, dia terlihat sangat lelah, buktinya di bawah matanya terdapat lingkaran hitam persis mata panda. Baru dua menit berlalu terdengar dengkuran halus dari Athira.

"Kamu hebat Ra, masih muda bisa merawat tiga bayi sekaligus,"

"Assalamu'alaikum AK-"

"Wa'alaikumussalam Warohmatullahi Wabarokatuh,"

"Umi, Athira di mana?"

"Dia lagi istirahat. Kamu dari mana saja, habis cubit Diffa langsung kabur,"

Saddam terkekeh, "Ada urusan Mi. Tadi Saddam khilaf, anak Abi gemesin sih," ujar Saddam berniat mencubit pipi Diffa, tapi digagalkan oleh Umi Bilqis.

"Beranu cubit, Umi tendang kamu,"

"Astagfirullah, ampun Umi,"

•••

Tak terasa waktu telah menunjukkan tengah hari, yang itu waktunya makan siang. Tapi Athira masih nyaman dengan posisinya sekarang. Dia masih dalam alam bawah sadarnya. Umi Bilqis tidak tega untuk membangunkannya, alhasil dialah yang memasak untuk kali ini.

"Mi, Saddam ke masjid yah," pamit Saddam.

"Athira belum bangun?"

"Belum. Biarkan saja Dam, dia kecapekan tidak tidur semalam. Lagian kamu ngapain aja gak bantuin Athira,"

"Semalam Saddam tidur Mi," kekeh Saddam.

"Kamu ini, seharusnya kamu bantuin Athira bukannya tidur,"

Impian Athira Where stories live. Discover now