•••Akhir•••

10.3K 672 51
                                    

Welcome to Impian Athira ...
Vote dulu!

Happy Reading!!

••••

Tok tok tok

Terdengar suara ketukan dari pintu utama. Rumah itu adalah rumah Athira bersama Saddam. Waktu itu setelah beberapa minggu setelah menikah, Saddam dan Athira memilih tinggal berdua saja. Dan terdapat berbagai alasan penting lainnya.

Tok tok tok

"Ada tamu ganteng nih, buru bukain!" teriak Irgi dari luar. Tangannya terulur mengusap keringat yang menyucur.

Ceklek

"Maaf lama,"

"Akhirnya," cicit Irgi langsung memasuki rumah adiknya itu.

"Bang Irgi emang gitu Aa', minus sopan santun,"

"Gue budeg,"

Irgi menyorot rumah indah itu, dari luar memang terkesan minimalis, tapi dalam, jauh diluar dugaan Irgi. Di sini sangat nyaman, buktinya Irgi telah duduk di sofa empuk itu.

Athira menghampirinya, tangan kirinya mengusap perutnya yang sudah besar, sedabhkan Saddam hanya diam mengikuti kemana Athira pergi, persis seperti anak bebek atau ayam.

"Kenapa ke sini?"

"Tiga hari lagi gue nikah, besok ke rumah yak,"

"Mendadak amat,"

"Lebih cepat lebih baik, iyakan Gus?"

"Iya bener,"

"Humm, terserah,"

"Nih, undangannya," ujar Irgi menyodorkan undangan itu.

"Bang Irgi nikah sama Ani?"

"Iya,"

"Demi apa?"

"Yah beneran, aelah,"

"Ani sahabat aku kan,"

"Iyaa,"

Athira terlihat bergembira, dia tidak menyangka sahabatnya sendirilah yang akan menjadi kakak iparnya. Itu terdengar sangat menarik.

"Sayang jangan lompat," peringat Saddam, waspada.

"Iya enggak,"

"Dah ah, gue mau pulang gerah,"

"Yaudah sana," usir Athira.

"Ehh, tamu adalah raja,"

"Dan aku pemilik istananya, jadi hak aku dong,"

"Suut, udah-udah jangan berantem,"

"Dahh, gue pulang jangan rindu. Assalamu'alaikum,"

"Wa'alaikumussalam,"

•••

Semua orang sibuk ke sana kemari, mereka sibuk mempersiapkan pernikahan Irgi. Walapun acara di gedung, tapi mereka terlihat sangat sibuk mempersiapkan pernikahan ini. Sedangkan Athira hanya bisa duduk, menonton mereka bekerja.

Krukk

"Laper," cicit Athira.

Baru saja ingin beranjak, Athira langsung ditegur Maminya untuk tetap tempat saja.
"Mau kemana?"

"Mami, Athira-"

"Yuli, ada temen kamu diluar,"

"Ah iyakah?" ... "Sayang Mami kedepan dulu, inget jangan kemana-mana,"

Impian Athira Where stories live. Discover now