Bab 09

6K 575 31
                                    


Haii!!
Welcome to Impian Athira ...

WARNING!!
Vote dulu!

Happy Reading!!

••••

"Sayang bangun sudah jam berapa ini,"

Tok tok tok

"Athira!"

"Hoamm, apa mah, paling jam 5,"

"Sekarang udah jam 7 Athira!"

Bola mata Athira langsung terbuka lebar, matanya melihat jam di samping nakasnya, "Edannn, gue telat!" dia langsung melompat dari kasur menuju kamar mandi.

"Gue kan cantik jadi gak perlu mandi, cukup cuci muka, terus sikat gigit," cicitnya menatap cermin di hadapannya.

Setelah siap dengan pakaiannya, Athira langsung pergi ke kamar Erga untuk mengambil kunci motornya.

"Mana sih," decak Athira menyusuri ruangan itu. "Kunci motor ditaro dalam guci," dumelnya lalu bergegas pergi.

"Mi, Athira berangkat yah!"

"Sarapan dulu!"

"Gak keburu Mi," teriaknya berlari ke bagasi.

"Sayang pakai helm nya!!" nihil tidak ada sahutan dari putri kecilnya itu.

Yuli diam, dia merasa kurang beruntung menjadi Ibu, pergi saja tanpa salim dulu kepadanya. Tapi, ini semua bukan kesalahan Athira, ini semua kesalahan dirinya sendiri.

"Athira maafin Mami, keadaan yang mendesak Nak,"

Brum brummm

Athira memegang stang motor sport itu, sudah lama dia tak mengendarai motor.
"Pak Adi buka pintu pagar!" teriak Athir keras, membuat Pak Adi buru-buru membukanya.

"Makaseh Pak!" teriak Athira lalu melajukan motornya dengan kecepatan tinggi.

Brummm!

"Anak jaman sekarang," gumam Pak Adi menggelengkan kepala.

•••

Krukkk!

"Duh, perut gue laper lagi," keluh Athira setelah melihat tukang bubur ayam.

"Makan dulu ah, urusan perut lebih penting," tuturnya menepikan motornya di dekat gerobak. Tangannya membuka helm yang melekat di kepalanya itu.

"Tuh kan, pasti kusut," decaknya menyisir rambut lurusnya. Setelah selesai, kakinya melangkah ke dekat gerobak bubur itu.

"Pak bubur satu yah,"

"Siap neng, silahkan duduk dulu," ujarnya tersenyum.

Athira bingung harus duduk di mana, karena tempat terisi penuh, kecuali kursi di ujung sana. Di sana ada cowok yang memakai seragam sama persis dengannya.

"Kesitu aja kali ya," ucapnya lalu berjalan ke arah meja itu.

"Hay, gue duduk di sini yah," ujar Athira meletakkan tas di atas meja.

Cowok itu menoleh, "Eh, sayang, Pacarku. Emang yah kalo uda takdir gak bakal ke mana,"

Athira bergidik ngeri, dia berniat untuk pergi tapi sayangnya tangan kanannya dicegat oleh Raka, "Duduk sini aja, kamu laperkan. Lihat gak ada tempat yang kosong lagi,"

Dengan sangat terpaksa Athira duduk di kursi samping Raka. Hal itu pun membuat ukung bibir Raka terangkat, "Pacarku yang manis,"

"Udah gue bilanh kita gak pacaran," decak Athira.

Impian Athira Where stories live. Discover now