Bab 37

7.6K 603 26
                                    

Welcome to Impian Athira ...
Vote dulu!

Happy Reading!!

••••

"Dokter! Dokter!" teriak Raka sembari menggendong Amel, darah Amel membanjiri bajunya. Membuat warna baju putih itu menjadi kemerahan.

Para perawat, dengan sigap membawa brankar ke arah Raka, lalu Raka meletakkan Amel ke atasnya.

"Mel, lo pasti kuat," ujar Raka menggenggam erat tangan istrinya itu. Air matanya terus mengalir membanjiri pipinya.

"A', Amel gak papa kan,"

"Insya Allah gak papa. Tangan kamu mana coba aku liat,"

"Gak papa kok,"

"Liat dulu," Athira memperlihatkan tangannya yang terbentur trotoar tadi.

"Astagfirullahulazim, ini baju kamu robek. Pasti ada luka, harus cepet diobatin," panik Saddam.

"Suster!"

•••

"Perih gak?" tanya Saddam setelah tangan Athira dilibuti kasa dan plester.

"Enggak,"

"Kita nyusul Raka aja, kasian,"

"Kita belum sholat Ra,"

Athira menepuk keningnya, "Astagfirullahulazim, iya aku baru inget,"

"Kita sholat dulu, doain Amel terus baru kita nyusul Raka,"

"Iya A',"

"Sebelum itu kamu ganti baju dulu, kan yang tadi kotor,"

"Iya Aa' sayang,"

"Apa? Bilang apa tadi?"

"Enggak ada," cicit Athira malu.

Dua pasang suami istri ini tengah melaksanakan shalat berjamaah, di sini sangat sepi, hanya ada Athira dan Saddam.

"Assalamu'alaikum warahmatullah," ucap Saddam menoleh ke kanan diikuti Athira dibelakangnya.

"Assalamu'alaikum warahmatullah,"

Saddam mengadahkan kedua tangannya, dia sedang berdoa. Begitupun Athira dibelakangnya, dia terlihat sangat sedih. Dia merasa bersalah, karna ini semua terjadi karena dirinya.

Setelah beberapa menit, Saddam telah usai berdoa, tubuhnya berbalik 180 derajat. Ia menyodorkan tangan kanannya, lalu disambut baik dengan Athira.

"A',"

"Kenapa?"

"Aku ngerasa bersalah banget,"

"Soal Amel?" Athira mengangguk kecil.

"Itu murni kecelakaan sayang, bukan salah siapa pun,"

"Tetap aja A', aku takut terjadi sesuatu sama bayinya,"

"Udah, kita serahkan ini semua sama Allah,"

"Iya A,"

"Sini aku peluk,"

"Gak ah,"

"Yakin?"

"Iyaa,"

•••

"Assalamu'alaikum,"

"Wa'alaikumussalam Warohmatullahi Wabarokatuh,"

"Om, Tante," gumam Athira mencium punggung tangan kedua orang tua Raka, diikuti Saddam dibelakangnya.

Impian Athira Where stories live. Discover now