Bab 05

7.9K 790 55
                                    


Haii!!
Welcome to Impian Athira ...
Vote dulu!

Absen sini, tugas sekolah udah selesai?

Happy Reading!!

••••

"Luas banget. Lurus, belok kanan atau belok kiri yah?" gumam Athira melirik satu persatu koridor pondok Kun Anta itu.

"Tapi kalau kata Bang Erga tuh sebaik-baiknya jalan itu jalan yang lurus," gumam Athira sekali lagi.

"Oke, pilih jalan yang lurus aja," putusnya memilih koridor di depan matanya.

Bibir Sarah sedari tadi terangkat, bagaimana tidak pujaan hatinya akan mondok di pesantren ini. Yang artinya dia setiap hari akan bertemu dengannya.

"Ustadzah Arumi!"

"Iya Ning, ada apa?"

"Ada kabar gembira Ustadzah, Bang Erga mau mondok di sini," ucap Sarah tersenyum bahagia. Ustadzah Arumi diam, dia sedikit terkejut ada pula secerca rasa bahagia.

"Dikasih tau siapa Ning?"

"Umi bilang tadi subuh, katanya hari ini Bang Erga mau ke sini,"

"Ning Sarah!" panggil sosok wanita dari arah belakang mereka.

"Iya?"

"Anti dipanggil Umi ke ndalem,"

"Ada apa yah Teh?"

"Ana juga tidak tau Ning,"

"Yasudah, ana ke ndalem dulu yah Ustadzah, Teh. Oh iya, syukron Teh," pamit Sarah setelah mendapat persetujuan dari keduanya.

•••

"Itu tadi beneran Athira?" batin Erga bertanya-tanya. Dia sangat terkejut saat melihat adiknya berada di pesantren ini. Pakaiannya pun sedikit berubah, walaupun belum sempurna.

Tadi hampir saja Erga ketahuan, untungnya pada saat itu Athira lengah. Terkadang Erga bersyukur atas kelemotan dan kecerobohan adik bungsunya itu.

Saddam

  Dam ane di ndalem

Tunggu bentar

   Siap

Erga berdiri, dia melihat sesuatu dari dekat tanaman di samping rumah ndalem itu.

•••

"Ada apa Mi?" tanya Sarah. Mereka sedang berada di dapur.

"Panggilkan Kakakmu, bilang ada Nak Erga,"

"Umi serius?" tanya Sarah, matanya berbinar.

"Iya, kamu tidak lihat?"

"Tadi Sarah kira tamunya Abi, soalnya mukanya gak keliatan,"

"Yasudah panggilkan Kakakmu, lewat belakang saja,"

"Yah Umi," sahut Sarah malas, raut wajah Sarah berubah menjadi lesu.

"Bukan Mahrom Sarah,"

"Iya Umi,"

"Akhirnya waktu yang ana tunggu tiba," gumam Sarah disela jalannya.

Langkah Sarah terhenti, matanya terfokus ada sosok gadis berseragam SMA, dan apa itu. Hijabnya tak mematuhi peraturan di pondok ini.

"Wah, gak bisa dibiarin nih," cicit Sarah menghampiri gadis itu.

Impian Athira Where stories live. Discover now