Bab 39

8.9K 627 17
                                    

Welcome to Impian Athira ...
Vote dulu!

Happy Reading!!

••••

Pagi itu, Athira sedang bersandar di sandaran kasur. Dia terlihat kelelahan. Sedangkan Saddam sedang berkeliling mencari sesuatu.

"Aa' aku kepengen mangga," cicit Athira.

"Iya nanti aku beli di pasar,"

"Maunya yang langsung dari batangnya A',"

"Kan di pasar bisa,"

"Aa' ihh langsung dari batangnya,"

"Yaudah, iyaa. Tapi kamu gak papa sendiri?" tanya Saddam menghampirinya. Lalu mereka berjalan bersama menuju pintu utama.

"Gak papa, aku kunci pintunya,"

"Eumm, yakin?"

"Iyaa,"

"Yaudah aku cari mangga dulu yah," cicit Saddam mengelus pucuk kepalanya.

"Hati-hati A',"

"Kamu juga hati-hati, jangan banyak gerak," peringat Saddam.

"Iyaa,"

"Yaudah aku pergi, Assalamu'alaikum,"

"Wa'alaikumussalam Warohmatullahi Wabarokatuh,"

"A' salim!"

"Kamu diem di situ, aku yang ke sana," ucapnya lalu Athira mencium punggung tangannya.

"Ehh, ada yang ketinggalan,"

"Apaa A'?" Saddam mendekati Athira, dan mencium keningnnya.

"Itu buat Bundanya,"

"Dan ini buat dedek kecilnya," ucapnya lalu mencium perut rata Athira itu.

Sepeninggalan Saddam, Athira langsung merebahkan tubuhnya di sofa. Athira menutup matanya, dia merasa lemah karena sejak kemarin muntah-muntah. Tangannya terulur mengelus perutnya yang mash rata.

"Sayang, baik-baik yah di perut Bunda," gumam Athira tersenyum tipis.

•••

"An!"

"Iya?"

"G-gue mau ngomong sesuatu sama lo,"

"Ngomong aja,"

"G-gue sebenarnya suka sama lo," ucap Irgi setelah memberanikan diri.

"Hah, lucu bangett," cicit Ani.

"Gue serius An," ... "Jadi, lo mau kan jadi bini gue,"

"Gak romantis banget sih lo,"

"Y-yah, gue bingung harus gimana,"

"Lagian kita lagi sama-sama kuliah Gi,"

"Lo tenang aja, gue walaupun kuliah, setiap hari punya penghasilan. Gue punya resto, lagi pun bentar lagi gue wisuda,"

"Lo serius mau nikah sama gue?"

"Iya, serius,"

"Datengin keluarga gue,"

"Dah, gue ada kelas," ujar Ani melangkah pergi dari hadapan Irgi.

•••

"Aa' lama banget si," cicit Athira mengubah posisinya menjadi duduk.

Tok tok tok

"Ah, itu pasti dia," ucap Athira bersemangat. Dia memutar kunci pintu utama itu.

Impian Athira Where stories live. Discover now