#4

2.2K 183 4
                                    

"..."

Naruto berjalan dengan sangat santai saat waktu sudah menunjukkan pukul sepuluh. Sebenarnya saat ini ia sedang pergi menuju area tes untuk tim 7 yang berada di bawah bimbingannya.

Di sebelah kanan, Naruto berhenti berjalan dan melirik kedai ramen. Teringatlah Naruto pada waktu tes di timnya sampai tengah hari.

'Jika aku berangkat sekarang pun, pasti akan telat!',pikir Naruto segera berbelok ke arah kanan dan masuk ke kedai ramen dengan tenangnya.

"Paman! Lima ramen jumbo!"

"Oh? Naruto! Akhir-akhir ini aku tidak melihatmu, apa sekarang kau sedang sibuk setelah lulus dari akademi?"

"Hn? Paman, tahu darimana?"

"Haha! Mana mungkin paman tidak mengetahui informasi apapun tentang pelanggan paman di kedai"

"...",Naruto hanya menatap berkedip-kedip saat sang paman kedai masih tersenyum berseri-seri padanya.

"Paman, aku lapar!",ucap Naruto dengan malas sembari menyandarkan keningnya di atas meja.

"Ah! Benar! Ramen jumbo lima porsi akan segera tiba",ucap sang paman kedai segera tersadar dan berbalik pergi.

"..."

Setelah kepergian paman Teuchi sang pemilik kedai, Naruto langsung mengangkat kepalanya dengan ekspresi datar.

"Seharusnya tes akan segera berakhir",gumam Naruto tiba-tiba kemudian lanjut berkata-kata,'mereka orang-orang yang pintar, harusnya mereka akan lulus' dalam hati-hati.

Selama menunggu, Naruto hanya menatap ke depan dengan tatapan datar nan kosong.

*****

Naruto kembali melanjutkan langkahnya hingga waktu menunjukkan pukul dua belas, barulah ia tiba di tempat tes.

Kemanakah kata-kata pertama Naruto yang menyatakan akan bertanggung jawab dengan tim tujuh?

"..."

Begitu tiba, Naruto menatap Sasuke dan Sakura dalam keheningan lalu beralih pada Kakashi yang terlihat bersih tanpa debu.

"Apa mereka berdua gagal?",tanya Naruto dengan ekspresi datar yang mampu menyaingi Sasuke.

"Tidak",balas Kakashi singkat.

Naruto dan Kakashi hanya berakhir bertatapan.

'Aku memang datang terlambat, tapi mengapa anak ini malah seperti tidak ingin datang?',pikir Kakashi tidak mampu mengerti.

"Seperti apa tesnya?"

"Mereka harus merebut lonceng sampai batas waktunya",balas Kakashi penasaran dengan apa yang akan Naruto lakukan dengannya.

"Oh? Jadi mereka mendapatkan kedua loncengnya"

"Tidak, loncengnya hanya ada satu"

'Aku sangat ingin menggagalkan mereka',lanjut Kakashi dalam hati.

Sebelumnya...

"Tidak ada yang mendapatkan loncengnya, kalian gagal dan akan kembali ke akademi"

'Aku tahu dia akan menjadi sangat menyusahkan, tidak kusangka dia malah menghalangi',pikir Sasuke kesal.

"Tapi-",bantah Sakura berusaha merubah keputusan Kakashi.

"Tapi aku hanya pembimbing sementara kalian, keputusannya ada pada Naruto"

Beberapa saat setelahnya Naruto datang, lalu kembali ke saat-saat ini.

"Jadi salah satu diantara mereka mendapatkannya?",tanya Naruto lagi.

"Ya, satu orang berhasil mendapatkannya tapi karena mereka hanya beranggotakan dua orang, tidak ada pilihan lain selain gagal"

"..."

Pada akhirnya Sakura dan Sasuke hanya bisa menunggu keputusan Naruto.

"Kalau begitu, ini ujianku untuk kalian"

"...?!"

Ketika Naruto mulai berucap, Sasuke dan Sakura nampak menatap dengan hati-hati disertai perasaan gelisah dari Sakura.

"Terserah apa yang mau kalian lakukan, aku tidak akan menggunakan kemampuan apapun dan hanya menghindar, kalian hanya harus berhasil menyentuhku setidaknya sekali lalu kalian berdua lulus"

"?!"

Suasana sekitar mendadak menjadi mendebarkan, terutama untuk Kakashi yang terheran-heran dengan keputusan akhir dari Naruto.

'Ujian ini.. pasti jebakan!', pikir ketiganya bersamaan.

"Karena sekarang sudah tengah hari, ketika alarm menunjukkan pukul tiga, kalian harus berhasil menyentuhku sekali"

"..."

"Ujian dimulai!"

Naruto sama sekali tak membiarkan ada yang bisa bernafas lega di depannya.

Sementara ujian khusus dimulai!









































Rabu, 21 Juli 2021
21:46

Naruto's Life ChoiceWhere stories live. Discover now