#7

1.8K 174 0
                                    

"Aku tidak mau, itu tetap tidak ada gunanya untukku!",ucap Naruto dengan tegas dan acuh.

"...."

"Ini merepotkan!",ucap Naruto berjalan di tengah lorong menuju ruang Hokage.

"Tok tok tok!"

Naruto hanya mengetuk pintu sementara dua orang anbu di bawah pimpinan Hokage hanya berdiri di sampingnya.

*****

"Naruto, apa yang terjadi?"

"Jiji, aku ingin membuat permintaan",ucap Naruto langsung pada intinya dan Hiruzen sudah bisa mengira apa itu.

"..."

Di bangku kebanggaannya, Hiruzen duduk dengan tenang sembari memandang lurus ke arah Naruto, cucu angkatnya.

"Kau baru saja lulus dari akademi beberapa hari yang lalu, Jiji berharap banyak padamu Naruto"

"Jiji, aku sudah lulus dari akademi seperti harapanmu, aku tidak memiliki tujuan apapun setelah menjadi ninja. Aku tidak berniat meneruskan ini lagi"

"..."

"Semuanya tidak bisa terus berjalan sesuai keinginanmu, Naruto. Kau tidak meluluskan timmu dan menyerahkannya pada Kakashi, bukankah seharusnya kau memiliki tanggung jawab penting sekarang?"

"..."

Perkataan Hiruzen tidak memiliki makna apapun di benak Naruto.

"Aku ingin menjadi penduduk desa setelah lulus dari akademi. Jiji, apa artinya berjalan tanpa tahu tujuan dari perjalananmu? Tanpa keinginan, aku hanya makhluk kosong tanpa arti. Tidak berdaya"

'Mengapa dia mengatakan itu? Kukira dia akan kembali pada cita-citanya sebagai Hokage dan berjuang',pikir Hiruzen bingung setelah mendengarkan penjelasan terakhir dari Naruto atas jawabannya yang masih tetap sama.

"Apa yang akan kau lakukan setelah menjadi penduduk desa, Naruto? Kau lulus dari akademi karena kemampuanmu, itu bukan keberuntungan"

"Jiji, Kakashi-san, Sasuke dan Sakura adalah tim yang padu. Mereka bertiga sudah sangat cukup sebagai pemilik tim 7 Konoha"

"Jiji sama sekali tidak berharap kau serius menyerahkan tim yang sudah berada dalam arahanmu untuk kau lepas pergi. Kau tidak takut akan menyesal kemudian?"

"Jiji, aku sangat yakin dengan keputusanku. Mengenai setelah resmi menjadi penduduk desa, aku memutuskan untuk bekerja dan pergi menjelajah"

Hiruzen berdiri dan memukul meja karena terlalu shock dengan keinginan Naruto.

'Bagaimana bisa seorang anak berbakat menjadi seperti ini?',batin Hiruzen tidak tenang.

"..."

Naruto hanya diam memaklumi kekagetan Hiruzen.

"TIDAK BISA, JIJI TIDAK BISA MENGIZINKANNYA!"

"Naruto, bisakah kau keluar dan tenangkan dirimu sekarang? Datanglah lagi setelah keputusanmu berubah"

Naruto pun menghela nafas menyadari dirinya baru saja diusir.

Sebelum melangkah pergi, Naruto memutuskan berucap,"Jiji, aku hanya ingin hidup tanpa kekangan."

"..."

Naruto menutup pintu dan berlalu, apapun keputusan Jijinya, Naruto sudah tidak begitu peduli lagi. Ini hidupnya dengan tujuan baru yang telah ia temukan.

*****

"Anak itu sangat keras kepala!",ucap Hiruzen frustasi kemudian duduk di tempatnya dengan perasaan lelah.

'Minato, putramu sudah tumbuh menjadi anak yang kuat! Aku bahkan tidak bisa lagi menjaganya jika dia terus bertindak diluar keinginanmu. Setelah kepergianmu, hanya beban dan luka yang selalu dia dapatkan. Haruskah aku melepaskan tanggung jawabku padanya?',pikir Hiruzen pada seseorang yang dulu sangat dikagumi di masa lalu di saat masa kejayaannya.

"..."

Naruto menguap di tengah langkahnya. Sebenarnya, selama ini Naruto tak pernah menjalani rutinitas latihan apapun.

"N-naruto-kun?",panggil seorang gadis dengan ragu.

Naruto pun menoleh ke belakang,"oh! Kau gadis yang selalu mengintipku!" ucap Naruto seolah teringat.

"HIK!",kaget gadis itu karena telah ketahuan sebagai penguntit.

"HAHAHAHA!"

Naruto langsung tertawa puas setelahnya.

"Ada apa?",tanya Naruto menunjukkan cengiran lebar.

"..."

Gadis itu pun terdiam, kemudian menatap panik ke arah Naruto.

"A-aku.."

"Hn? Kenapa?",tanya Naruto penasaran dengan santai.

"A-apakah kau latihan di tempat lain? Aku tidak pernah melihatmu lagi dalam lima bulan ini"

"Ah.. ya, aku berhenti latihan",ucap Naruto seketika berhenti menunjukkan cengiran lebarnya.

"...?! Kenapa?",tanya gadis itu panik sembari menatap Naruto terbelalak.

"Karena aku punya tujuan baru",ucap Naruto tersenyum santai.

"Ehh?",gumam gadis itu seketika terkejut.































Sabtu, 24 Juli 2021
21:30

Naruto's Life ChoiceDonde viven las historias. Descúbrelo ahora