#24

737 75 9
                                    

Sebelum malam benar-benar berlalu, Naruto memutuskan tuk mengintip sang ayah dari celah pintu kamarnya dan membiarkan ayahnya untuk beristirahat di ranjang yang empuk setelah sekian lama.

'Kurasa ini cukup melelahkan?',pikir Naruto mengangkat kedua pundaknya dan berbalik pergi untuk langsung berbaring di atas sofa panjang miliknya.

Dulu apartemen itu nampak sangat berantakan, tapi sekarang, di tangan Naruto yang ini, semuanya benar-benar sudah berubah.

"Kau berniat tidur?"

Naruto mengernyit dengan matanya yang baru saja menutup,"ini menggangguku sekarang, apa kau benar-benar ingin kekuatan untuk membalaskan dendammu?"

"Aku bukan anak kecil, Naruto. Aku masih belum puas jika belum melakukan apapun untuk menuntaskan segalanya"

'Aku tidak pernah tahu dia anak Hokage keempat dan seseorang yang seharusnya sudah menjadi debu sekarang, ada di depanku. Kekuatan yang dimilikinya diluar batas normal. Mungkin, dibanding menghabiskan terlalu banyak waktu dengan Orochimaru selama bertahun-tahun, aku seharusnya tetap disini untuk melihat bagaimana dia bisa mendapatkan kekuatan itu, dari seseorang yang bodoh dulu',pikir Sasuke memandang Naruto yang masih enggan untuk berpandangan dengannya.

"..."

'Aku tidak mau diganggu, baru saja aku merasakan ketenangan dan dia datang?! Yang benar saja! Aku gila jika meladeninya!',pikir Naruto langsung berbaring menyamping.

*****

"Waaaaa.."

Naruto yang baru terbangun dan menguap lebar, terkejut!

Dilihatnya Sasuke memberikan deathglare mematikan pada Minato, Minato hanya memandang Sasuke dengan cukup serius.

'Perdebatan? Apa yang mereka debatkan selama aku tertidur tadi?',pikir Naruto bingung.

"..."

Sasuke langsung mengeluarkan chidori dari kedua tangannya, Minato hanya mengeluarkan sebuah kunai dengan bentuk yang unik.

"HENTIKAN!"

"...?!"

"Apa yang mau kalian lakukan pada apartemenku? Lakukan diluar, jauh-jauh dari apartemen ini jika ingin bertarung"

"Naruto?",gumam Minato terkejut.

'Ternyata putraku sudah cukup dewasa untuk tahu mana yang baik dan buruk',pikir Minato sempat-sempatnya terharu.

"Tou-san!",sebut Naruto menyipitkan matanya memandang Naruto.

"Aku bisa mendengar isi pikiranmu, tou-san~",dan Naruto sedang tidak bermain-main saat ini.

Padahal keduanya baru saja bertemu, tapi sudah ingin menyebabkan kegaduhan di apartemen kecil yang tidak memiliki pertahanan?

"Sasuke, dia itu tou-sanku. Hormatilah dia sedikit, memangnya kau akan mendapatkan apa dari pertarungan itu?"

"...",Sasuke yang sejak tadi hanya diam pun langsung tersadar.

'Apa dia akan menggunakan kekuatannya itu untuk membuatku bungkam?',pikir Sasuke mengira-ngira.

"A-aahh~ andai Sakura-chan ada disini dan membawa biang keladi ini keluar",ucap Naruto dengan nyaring.

"Dan tou-san, kau belum memakan apapun sejak kemarin. Apa ada yang tou-san inginkan?",tanya Naruto langsung mengalihkan perhatiannya pada Minato.

"Putra tou-san sudah besar-"

"Tou-san harus makan, jangan mengalihkan pembicaraan dariku"

"Baiklah.. bagaimana Sasuke, apa kau mau ikut juga?"

"Tidak tertarik",ucap Sasuke langsung berbalik acuh dengan kedua tangan yang sudah kembali seperti semula.

Sasuke pun segera pergi setelah meloncat keluar dari lantai dua dengan hewan kuchiyosenya.

"..."

Setelah hanya tinggal berdua, Minato terlihat gelisah sebelum menoleh ke arah Naruto.

"Tou-san, apakah tou-san berniat menjabat lagi kursi Hokage atau membuat kegaduhan?"

"Hm?",gumam Minato membeku dengan senyuman kakunya.

"Tou-san?"

"Baik.. jadi, bagaimana dengan makanan kesukaanmu?"

"...",Naruto terlihat berpikir sejenak, padahal dulu tanpa segan ia akan langsung menjawab 'ramen' dengan gamblangnya.

"Akan kubuatkan tou-san bento"

"Huh?"

"Hm?"

"Tidak, tou-san pikir.. kesukaanmu sama seperti kaa-sanmu"

"Hahh...",Naruto langsung menghela nafas.

'Apa salah?',pikir Minato bingung.

























Senin, 11 Oktober 2021
19:24

Naruto's Life ChoiceWhere stories live. Discover now