#22

878 89 5
                                    

"Nah, urusanku sudah selesai untuk saat ini. Aku akan melapor pada Hokage saat ini, Tsunade Senju?!",ucap Naruto kemudian seolah tak ada yang terjadi.

"..."

Naruto segera berjalan melewati Sasuke begitu saja,"itu kenyatannya, nampaknya kau belum tahu, ya?" Tapi sempat-sempatnya berbisik di samping Sasuke.

Alhasil, Sasuke mematung dan terbelalak. Minato menatap Naruto dengan tatapan terheran-heran, itu menjadi kejutan dengan sikap dan tingkah sang anak.

*****

Naruto tidak begitu peduli dengan apa yang terjadi berikutnya.

'Ah~ lebih baik aku kemana ya? Ke tempat Hina-chan dan melihat Neji mungkin akan seru',pikir Naruto kembali menyunggingkan senyum.

"..."

Tak perlu membuang waktu seharian untuk Naruto sampai ke kediaman Hyuga di pagi yang begitu menyilaukan dan ia sudah berada disana sekarang.

"Permisi~",ucap Naruto iseng kemudian langsung melangkah masuk dengan santai.

"..."

Di dalam, Naruto segera menengok ke kanan dan ke kiri, ia bahkan berjalan melewati salah satu orang yang berasal dari klan Hyuga begitu saja.

"Tunggu! Mengapa kau bisa masuk disini dan berjalan-jalan dengan leluasa? Siapa yang berani memberimu izin?"

"Oh.. calon mertua?",gumam Naruto dengan santainya seolah tengah bertemu teman lama, tak ada sopan-sopannya!

'Calon mertua?',pikir orang itu terkejut.

"Siapa yang membawamu masuk?",tanya ulang orang itu sembari memasang ekspresi serius.

'Eh? Itu, kan laki-laki yang selama ini Hinata nee-chan perhatikan?',pikir Hanabi terkejut.

"Neji",balas Naruto dengan santainya sembari tersenyum penuh keyakinan.

Hanabi yang secara kebetulan sedang lewat pun segera bersembunyi di balik pohon besar yang juga ada disana.

Melihat tata Krama Naruto yang buruk, orang itu merasa kesal.

"Neji tidak mungkin membawa orang sepertimu kesini!"

"Hm.. gimana ya?",balas Naruto menggumam sembari melipat tangannya, tangannya yang lain ia gunakan menyentuh dagunya seolah sedang berpikir dengan serius.

'Apa yang coba dilakukan anak itu? Masalah apalagi yang akan dibuatnya?',pikir Hanabi gelisah, haruskah ia mencoba kesana demi bisa mendengarkan percakapan mereka?

"Calon mertuaku, Hiashi tou-san, aku benar-benar kemari untuk mencari putri cantikmu Hina-chan dan nii-sannya yang pintar tapi perhatian, Neji"

Bukannya mencoba mencairkan kekesalan orang itu, Naruto malah menambah minyak di atas api!

'Tidak tahu sopan santun!',pikir orang itu menjadi marah.

"KELUAR KAU! AKU TIDAK MENYAMBUTMU DI KEDIAMMANKU!",usir orang itu hingga harus berteriak.

"Tenanglah calon mertua! Aku datang kesini bukan bermaksud untuk disambut langsung olehmu, aku kesini karena ada urusan penting",ucap Naruto bermain-main dengan jari telunjuknya yang hampir-hampir terarah pada orang itu tanpa berniat menunjuk-nunjuk.

Kesal! Dia semakin kesal, rasa amarah dicampur rasa kesal jika meledak akan menggemparkan. Naruto sepertinya tidak khawatir sama sekali akan dicoret dari daftar calon keluarga besar Hyuga.

"Calon mertua, jangan marah! Mungkinkah anda perlu tempat bernaung? Kalau begitu kusarankan untuk bertemu tou-sanku! Beliau sangat baik untuk menyambut calon mertua yang baik"

"Tou-sanmu?",ulang orang itu, Hiashi jelas tak percaya.

"Benar, Hokage Keempat!",balas Naruto dengan gamblangnya.

"KELUAR!",teriak Hiashi murka.

"Hm..",gumam Naruto malah masih terlihat santai menatap Hiashi.

'Beraninya anak ini ngaku-ngaku?',pikir Hiashi geram.

"Baiklah!",balas Naruto tersenyum dengan cerianya dan berbalik pergi dengan sumringah.

"Huh? ...?!",Hiashi sontak merasa telah dijebak.

"DASAR ANAK TAK TAHU DIRI!",teriak Hiashi semakin murka di tengah pagi yang menyilaukan itu.

'Hehehe!',Naruto terkikik geli dalam hati.

'Hah? Apa yang baru saja terjadi?',pikir Hanabi cengo di tengah rasa curiganya ketika mendengar ayahnya baru saja membentak Naruto.












































Jumat, 20 Agustus 2021
21:15

Naruto's Life ChoiceWhere stories live. Discover now