#11

1.6K 157 1
                                    

Sasuke membeku, Sakura melotot, dan ekspresi wajah dari Kakashi yang paling seru. Pucat pasi!

'Kemampuan apa itu?!',pikir Kakashi shock.

"..."

Naruto masih memandang biasa saja dari atas air, tapi itu berubah menjadi sesuatu yang kurang menyenangkan untuknya.

Bagaimana bisa ia di tatap sedemikian rupa oleh ketiga orang yang memandangnya tanpa berkedip?

"Sudah kubilang berhenti melihatku, aku hanya air biasa kau tahu?",ucap Naruto dengan nada bosan.

"..."

"Krik.. krik.. krik.."

"Ah, sudahlah, lupakan! Aku akan kembali dan kalian bisa berbicara lagi",ucap Naruto langsung berbalik dan berjalan pergi.

"Tunggu! Kau, Naruto, kan?",tanya Sakura tergesa-gesa.

"Hanya orang idiot yang pergi ketika tahu dirinya sedang dicari",komentar Sasuke pedas dengan wajah datar.

"Lalu kau apa? Orang idiot melebihi orang idiot? Jelas-jelas kau adalah orang terakhir yang bertemu denganku tapi tidak mengaku!",balas Naruto dengan ejekan yang langsung tepat sasaran.

Sakura dan Kakashi pun berubah haluan, mereka beralih menatap Sasuke.

"..."

'Aku tidak mengatakannya karena kupikir kau mungkin saja kabur, tapi kau malah menusukku',pikir Sasuke cemas.

Naruto pun menoleh,"hanya karena ini, bukan berarti aku akan berubah pikiran. Kakashi-san, kau adalah pembimbing tim 7 sekarang!"

Kakashi pun segera protes,"apa gunanya? Kaulah yang diakui sebagai pembimbing tim meski kau sendiri sepantaran dengan mereka."

'Mereka memang sepantaran tapi dia tidak sepadan dengan mereka. Apakah dengan alasan ini dia akan menerimanya?',pikir Kakashi menatap Naruto khawatir, Naruto pun balik menatapnya dengan tatapan datar.

"Aku selalu menghargaimu, Kakashi-san!",balas Naruto setelahnya.

"..."

"Jadi?"

"Jadi aku hanya akan menjadi pembimbing tim utama selama kau ada disisi mereka"

"...?!"

'Dia berubah pikiran hanya karena kata-kata itu?! Lalu apa gunanya usaha kami?',batin kedua orang yang tertolak.

*****

"Ho oh? Jadi dia berubah pikiran hanya karena kau? Sepertinya dia menjadi tidak tertebak sejak dia mengubah tujuannya menjadi Hokage",ucap Hiruzen seorang diri di ruangan Hokage sembari menatap matahari yang hampir terbenam.

Keesokan harinya...

KERUSUHAN!

Naruto yang terus berjalan di tengah desa mendapatkan tatapan 'tidak enak' setelah mendengar suatu kabar burung.

'Benarkah dia menjadi Jounin setelah mendapatkan pertentangan dengan Hokage Ketiga yang menginginkannya menjadi pembimbing utama tim 7?!'

"..."

Sementara Naruto menulikan dan menutup mata pandangannya pada orang-orang di sekitarnya.

Akhirnya, setelah perjalanan yang membosankan Naruto sampai di tempat pertemuan.

"..."

Sebelumnya, seminggu sebelum ujian chunin!

"Ketua Naruto?",sapa Sakura sementara Sasuke memandang dengan lebih hormat.

Terakhir, Kakashi tengah membaca sebuah buku bersampul di atas pohon.

"Kami akan mengikuti Ujian Chunin sebentar lagi, apa yang akan kau lakukan?",tanya Sasuke cepat-cepat berbicara sebelum keduluan.

"Jadi?",tanya Naruto balik mengernyit.

'Bukankah kami masih lemah untuk itu?',balas Sasuke dalam hati.

"Ketua! Apa kau tidak akan melakukan sesuatu pada kami?",tanya Sakura ambigu dengan ekspresi berkaca-kaca.

"Hah?",komentar Naruto seketika merinding.

Sasuke lantas maju beberapa langkah dan mengatakan,"setidaknya kau tahu seberapa lemah kami, kan?"

"Ah!",balas Naruto langsung tahu.

"Aku hanya seorang pembimbing tim, bukan pelatih"

'Ah.. kami tahu ini akan terjadi!',batin mereka tidak berharap.

"Naruto?",panggil Kakashi sembari menoleh ke samping.

"..."

"Pembimbing tim memang bukan pelatih, tapi Naruto, adalah tanggung jawabmu ketika mereka memintamu melatih mereka"

"Oh..",balas Naruto datar, Sasuke dan Sakura harap-harap cemas.

'Jika dia bisa melatihku sedikit saja, aku bisa lebih cepat dengan tujuanku',ucap Sasuke dalam hati.

"Aku.."










































Selasa, 3 Agustus 2021
15:46

Naruto's Life ChoiceWhere stories live. Discover now