#6

1.9K 185 20
                                    

"Aku harus bisa mendapatkannya! Kekuatan, kelincahan, dan kecakapan, aku harus memilikinya! Semua untuk menghabisi orang itu!"

Sasuke tadi sudah pergi ke alamat tempat Naruto tinggal, tapi yang dicarinya malah tidak ada di tempat.

"..."

*****

Seorang pemuda pirang, Naruto Uzumaki terlihat berbaring di atas pohon. Ia sejak tadi hanya melihat anak-anak seumurannya sedang bermain dan sekali memejamkan matanya.

'Lega rasanya tidak harus berusaha untuk mendapatkan sesuatu yang tidak akan kudapatkan',pikir Naruto perlahan-lahan melebarkan senyumnya.

"Naruto?",panggil seorang gadis dengan perasaan ragu.

Naruto pun melirik ke arah gadis yang ia yakini sebagai Sakura, detik berikutnya Naruto kemudian ke posisi nyamannya dan memejamkan matanya.

"Untuk apa kau menyapaku?",tanya Naruto heran.

"Aku mengingatnya!"

"...?"

Dalam posisi yang sama, Naruto hanya mendengarkan.

"Tidak ada penilaian belas kasihan, jika aku meluluskan kalian, apa yang akan kalian perbuat?"

"Kau seharusnya tidak memikirkan itu",balas Naruto merespon dengan acuh.

"Aku memikirkannya! Aku sudah mengakuimu, mengapa kau tidak mau mengubah-",bantah Sakura sembari mengungkapkan perasaan ganjil di hatinya.

"Itu tidak ada gunanya"

"Tidak!"

"...?"

"Aku tidak mau!"

"..."

Dalam diamnya, Naruto membuka mata kemudian bergeser dan meloncat ke bawah.

"Apa hanya itu?"

Sakura menggepalkan tangannya kemudian berucap,"aku yakin diriku memiliki sesuatu yang akan membuatmu mengubah pikiranmu."

'Ini tidak berguna!',pikir Sakura merasa kesal pada dirinya sendiri disaat bersamaan.

"Kau harus menjadi pembimbing tim kami!",ucap Sasuke tiba-tiba hadir sembari melangkah mendekat ke arah Sakura yang sudah disana lebih dulu untuk mendekati Naruto.

"..."

"Menyerahlah!",ucap Naruto ketika Sasuke menatapnya tajam.

"Itu tidak akan adil bagi kami! Kaulah yang harus menyerah! Bertanggung jawablah!",bantah Sasuke cepat.

"Aku sudah melakukannya",balas Naruto santai.

"Dengan menyerahkan kami pada Kakashi-sensei? Dia hanya pembimbing sementara kami, kaulah pembimbing kami yang sebenarnya!"

"Kau hanya kabur, kau pengecut!"

"Apa ada artinya?",tanya Naruto membuat suasana hening sejenak dengan responnya.

"Naruto, yakinlah pada kami! Kau hebat dan kami lemah, aku yang terlemah tapi aku selalu berusaha untuk menjadi Kunoichi terhebat"

"..."

Naruto pun beralih menoleh ke arah Sakura dengan mempertahankan tatapan datarnya.

"Itu urusanmu!",balas Naruto dengan penuh keyakinan menjawab.

"AKU AKAN MENAKLUKKAN DUNIA!",teriak Sakura sembari memejamkan matanya menahan malu.

Sasuke pun terkejut mendengarnya, ucapan Sakura membuatnya seolah membuat merasa tersinggung.

"Aku akan membangkitkan klanku!"

"?!"

Sakura sontak melihat Sasuke terkejut, Naruto sendiri masih diam dengan ekspresi datar.

"Itu tidak ada hubungannya denganku!",ucap Naruto terlihat tersenyum meremehkan, Sasuke pun tersentak kemudian mengatakan hal lain.

"Aku akan membalaskan dendam klan dan melenyapkannya!"

"..."

Naruto kembali menurunkan senyumannya, tapi terlihat tidak berniat mengubah pilihannya.

"Kalian akan menjadi kuat dengan cara kalian sendiri. Mengapa harus melibatkan diriku ke dalam masalah yang kalian buat?"

Sasuke membuka mulut, ia ingin membantah lagi tapi kebingungan dengan bantahan apa lagi yang akan ia buat.

"Kami ingin membawamu ke dalam masalah kami, kau adalah pembimbing kami! Kau luar biasa! Sesuatu yang tidak mungkin akan kami dapatkan dengan usaha kami sendiri maupun dari bantuan orang lain",ucap Sakura langsung ceplas-ceplos.

"Aku tidak kuat",balas Naruto dengan santainya sembari mengambil melangkah dan meninggalkan taman bermain.

"HAHAHAHA! AKU KALAH! KAU MEMANG TIDAK KUAT, DASAR LEMAH!",teriak Sasuke mulai mengoceh dengan tatapan mengeras.

"..."

Naruto hanya menatap datar dalam heningnya, Sasuke sendiri tiba-tiba menatap Naruto dengan pandangan yang berubah serius.

"Aku adalah satu-satunya keturunan jenius dari klan Uchiha, memangnya apa yang bisa kulakukan hanya dengan bermodal jenius dan kerja keras jika tidak mendapatkan Sensei yang tepat?"

"..."

'Dia benar!',ucap Sakura kembali yakin dan ikut menatap Naruto serius.

Tatapan keduanya mengartikan,'ITU HARUSLAH DIA!' dengan keras.


























Kamis, 22 Juli 2021
20:41

Naruto's Life ChoiceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang