chapter 1

2.1K 141 16
                                    

1. Standar motor Agel

.
.
.
.
.
.

Suara deru motor langsung memenuhi parkiran yang sudah mulai sepi. Keempat cowo itu segera memarkirkan motornya sesuai urutan seperti biasanya. Dimulai dari motor Jevan, Agel, Savier dan terakhir Agam. Memang sudah menjadi tradisi mereka untuk memarkirkan motor sesuai urutan seperti ini. Kalau tidak ada tempat yang kosong, maka jangan salahkan mereka jika menggulingkan motor orang lain sampai tempatnya cukup untuk motor mereka.

BRAK

BRAK

BRAK

"Anjing!" Umpat Savier saat motornya harus nyungsep karena tertimpa motor Agel.

"Motor gueee....." Teriak Agel saat motornya dua kali nyungsep.

Awalnya motornya jatuh menimpa motor Savier, saat motor Savier hendak menimpa motor Agam, pria itu dengan sigap menendang motor Savier sehingga berbalik arah menimpa motor Agel lalu motor Jevan.

Jevan yang melihat itu hanya terbengong. Kemudian dia mengelus dadanya sabar. Anak itu lalu membangkitkan motornya dengan hati-hati. Dia takut jika motornya lecet. Apalagi sampai stikernya copot. Jevan akan menuntut ganti rugi kalau sampai itu terjadi.

"Apa gunanya standar di motor Lo goblok!" Maki Savier kesal sambil menjambak rambut Agel.

"Heh! Gue juga lupa kali kalau standar motor gue copot kemaren." Balas Agel sambil menjambak balik rambut Savier.

Dan terjadilah aksi jambak menjambak antara Agel dan Savier. Untung saja bentar lagi bel, jadi tidak ada yang melihat aksi pertengkaran jantan mereka.

Agam diam menyimak. Dia hanya menunggu salah satu dari mereka botak baru dia akan melerai keduanya. Sementara Jevan malah berjongkok didekat motor Agel dan meneliti setiap inchi motor Agel. Dan benar saja, tidak ada standar pada motor Agel.

Jevan hanya menggeleng pelan. Dia bingung dengan pola pikir sahabatnya. Bagaimana bisa dia ke sekolah dengan motor yang tidak memiliki standar seperti itu.

"Tanggung jawab gak Lo?! Si badot jadi baret karena Lo!"

Badot adalah nama yang diberikan Savier pada motornya. Entah apa yang membuatnya memberi nama badot pada motornya.

"Lo kira motor gue gak baret ha?!" Agel menjambak rambut Savier semakin kuat.

"Aarrggh lepasin agerrrr!!!"

"Lo duluan sapiiii!!!!"

"Astaghfirullah! Allahuakbar! Pagi-pagi kenapa udah ada yang kesurupan massal!" Teriak seseorang.

Mereka berempat langsung menoleh kearah orang itu.

"Kalian lagi, kalian lagi! Kayanya hidup kalian gak bisa damai ya kalau gak buat masalah?!" Marah orang itu yang ternyata pak Asep. Guru BK.

Krik krik krik

Tidak ada yang menjawab perkataan pak Asep. Agam hanya diam menyimak, Jevan masih sibuk merenung didekat motor Agel yang masih terguling, sedangkan Agel dan Savier sibuk merapihkan rambut sambil menghilangkan rasa ngilu di kepala mereka.

Pak Asep langsung memijit pelipisnya lelah. Kenapa keempat cowo ini harus sekolah disini? Ngurusnya cape tapi gajinya gak pernah dinaikin.

"Agel! Savier! Ngapain kalian jambak jambakan di parkiran ha?! Itu juga Jevan! Ngapain kamu cosplay jadi sadboy disana?! Motor kalian juga, aduhh bisa batal nikah saya karena darah tinggi." Cerocos pak Asep.

JASA [TAMAT]Where stories live. Discover now