chapter 11

843 90 9
                                    

11. Mall

.
.
.
.
.
.

Keesokan paginya mereka sedang bersiap-siap untuk menemani Jevan mengambil hadiahnya. Awalnya hanya mereka berempat yang pergi, namun Saga dengan semangatnya mengatakan ingin ikut. Dia ingin memantau kegiatan adiknya saat bersama para gerombolan sesat itu.

"Bocil! Dah selesai belom?!" Teriak Agel dari depan rumah.

Mereka heran sendiri, yang dapat hadiah siapa, yang semangat pergi siapa.

"Udah! Jevan udah siap!" Ujar seseorang disertai suara langkah kaki yang terburu-buru.

"Ebuset." Kaget Savier melihat penampilan Jevan saat ini.

Rambut klimis karena Pomade. Memakai jas formal. Sepatu hitam. Dan kacamata hitam.

"Wah, sok kaya banget ya Lo sampai nyewa bodyguard." Seru Saga tiba-tiba yang baru saja datang.

Dia tidak mengetahui jika itu Jevan karena posisinya tepat dibelakang anak itu.

"Siapa yang nyewa sih? Ini nih adek kesayangan Lo." Sewot Agel.

Saga dengan segera membalikan badan Jevan. Pria itu melongo melihat penampilan adiknya itu.

"Lo mau kemana? Mau cosplay jadi mister money setelah kemaren cosplay jadi monyet?" Ceplos Saga.

Jevan yang dituduh macam-macam hanya merenggut. Dia sudah capek-capek dandan keren kaya gini malah dibilang aneh-aneh.

"Ih Jevan tuh cuma pengen keliatan keren tau. Kan jarang-jarang Jevan ke mall buat ambil hadiah give away." Cerita anak itu.

Saga menggaruk kepalanya yang tidak gatal, dia pusing sendiri lama-lama meladeni tingkah aneh adiknya itu.

"Gini ya ganteng, kalau mau keliatan keren pake tuh jaket kulit terus celana sobek-sobek kek preman. Sekalian aja bawa rantai buat kunci gerbang di celana." Oceh Saga.

Jevan mengerjap polos, "gitu ya bang?"

Brumm

Suara deru motor Revan yang baru sampai. Pria itu dengan berat hati ikut gerombolan waras ini atas paksaan Saga.

"Ade Lo?" Tanya Revan setelah memperhatikan satu persatu wajah kumel yang sedang berdiri di teras rumah Jevan.

Pria itu memperhatikan penampilan Jevan dengan aneh.

"Tuh kan dek, kata Revan aja Lo kaya orang gila. Ganti ya?" Ucap Saga tak sesuai kenyataan.

Revan hanya memandang Saga dengan datar.

"Iya deh Jevan ganti. Tapi tungguin ya, awas aja kalau pada ninggalin Jevan." Ujar Jevan sambil berlari kecil kedalam.

"Kenapa dari kemaren gue stress sama tingkat tuh bocil sih?" Celetuk Agel sambil memijit pelipisnya.

Agel gak tau aja gimana stress nya Agam mengurus mereka semua.

===°°°===

Saat ini Jevan sedang duduk dibelakang jok motor Saga. Pria itu tidak membawa motornya sendiri karena punggungnya masih sakit akibat terjun bebas kemarin.

"Pan! Kemaren Daddy nelpon!" Info Saga membuka percakapan.

"Hah? Beli teflon?! Buat apaan?!" Teriak Jevan gak nyambung.

"Daddy nelpon cil! Bukan beli teflon!" Teriak Saga lebih kencang.

"Apaan sih bang?! Jevan gak ngedenger!"

JASA [TAMAT]Where stories live. Discover now