chapter 18

749 81 2
                                    

18. Piknik

.
.
.
.
.
.


Keesokan harinya, JASA, Saga, dan Farel yang masih meliburkan diri memutuskan untuk bersantai ria dirumah Agel. Mereka berencana untuk gibah sambil makan-makan.

Agel dan Savier bertugas untuk menyiapkan tikar di halaman rumah Agel. Saga dan Farel bertugas untuk menyediakan makanan berat. Sedangkan Jevan dan Agam bertugas untuk menyiapkan camilan dan buah-buahan.

Ditempat Savier dan Agel

"Heh ager! Itu miring ke kanan!"

"Kiri dikit!"

"Kelewatan! Kanan dikit!"

"Jangan terlalu kanan bego! Nanti nyebur ke kolam!"

"Tarik dikit ger, nanti kalau siang disitu mah panas."

BRAK

"Bodo Pi, bodo! Kerjaan Lo cuma nyuruh nyuruh doang! Kerjain sendiri, gue mau berenang aja!" Kesal Agel yang sedari tadi Savier sibuk menyuruhnya ini itu.

Sedangkan Savier sendiri sedang duduk anteng diatas pohon sambil memakan pisang dan minum susu strawberry nya.

"Yaelah gitu doang ngambek. Dasar cewe."

Savier langsung turun. Dia pun menggelar tikar dibawah pohon. Setelah itu dia berbaring sambil menatap kosong kearah daun-daunan. Pikirannya kembali melayang mengingat mama nya yang tak kunjung pulang sampai hari ini. Disatu sisi Savier merasa khawatir, disisi lain dia merasa kecewa juga.

"Ada ya sapi yang galau? Mesti gue lestarikan." Celetuk Agel yang melihat Savier hanya terbengong sambil menatap kearah atas.

"Ada, yang aneh itu kalau ada ager yang bawel. Baru tuh gue abadikan terus masukin ke museum." Balas Savier sambil terus menatap kearah atas.

"Setau gue, ager itu lembek, letoy, warna warni dan kerjaannya cuma nunggu dimakan. Lah Lo? Bawel, nyinyir, hobi gibah, gak ada akhlak, hidup pula." Lanjutnya.

Agel mendengus kesal. Niat dia untuk menghibur si sapi supaya gak sedih lagi malah berakhir dinistakan.

"Lo yang gak ada akhlak!" Agel menjambak rambut Savier.

"Lo!" Savier bangkit dan balas menjambak rambut Agel.

Dan berakhirlah kegiatan mereka dengan jambak jambakan.

Ditempat Jevan dan Agam

"Agam, Jevan mau Chiki ya?"

Agam mengangguk.

"Agam, Jevan mau coklat ya?"

Agam mengangguk lagi.

"Agam, Jevan mau wafer ya?"

Agam mengangguk terus.

Saat ini mereka sedang di supermarket Deket komplek rumah mereka. Agam bertugas mendorong troli dan Jevan yang mengambil segala jenis makanan ringan. Tapi kayanya yang Jevan ambil sedari tadi cuma makanan favoritnya doang. Agam mah terserah Jevan, asalkan ada yang dibeli dia bisa pulang.

JASA [TAMAT]Where stories live. Discover now