chapter 21

738 86 18
                                    

21. Pembicaraan orang dewasa

.
.
.
.
.
.

"Gue dan Saga curiga kalau si Leon selingkuh sampai punya anak lain selain Savier." Ujar Farel memasang mimik serius.

Romeo tertegun ditempat. Tak lama tangan pria itu terkepal dengan erat.

"Brengsek." Umpatnya lirih.

"Anaknya juga seumuran sama Savier."

"Seumuran?! Berarti dia udah lama selingkuh?!" Teriak Romeo tak percaya.

Farel segera menutup mulut Romeo, "jangan teriak-teriak, si Agel ada dirumah." Peringatnya.

Saat ini Romeo sedang berada dirumah Farel, lebih tepatnya diruang kerjanya. Mereka sedang membicarakan masalah yang terjadi belakangan ini. Terutama masalah keluarga Savier.

Romeo berkali-kali terkejut mendengar kenyataan itu. Bagaimana salah satu sahabat mereka bisa selingkuh?! Bahkan Leon adalah orang yang paling setia dari SMA.

"Iya, semuanya udah diceritain sama Saga. Dia diceritain beberapa cerita sama Jevan. Untungnya anak Lo yang bontot kaga ember kemana-mana." Farel menghempaskan tubuhnya ke sandaran kursi.

Mengingat tentang Saga, entah kenapa Romeo jadi ingin tertawa lagi. Semalam ketika Romeo pulang, Saga berteriak histeris karena mengira jika dia maling. Ketika Romeo menyalakan lampu, Saga makin heboh karena melihat kehadiran Romeo yang tiba-tiba nongol. Bahkan Saga sampai pingsan saking kagetnya. Entah apa yang baru saja ditonton oleh anaknya yang satu itu sampai-sampai dia jadi panikan hingga pingsan.

"Heh Juliet! Lo denger gak sama apa yang gue bicarain dari tadi?!" Teriak Farel saat memergoki Romeo yang malah terbengong sambil senyam-senyum sendiri.

Romeo tersentak kaget, dia langsung terkekeh kecil sambil menggaruk-garuk kepalanya.

"Sorry." Ringisnya.

"Mikirin apa sih Lo?! Jangan bilang Lo lagi jatuh cinta?!" Histeris Farel.

Romeo memasang ekspresi jengah, dia cape dengan sahabatnya yang satu ini.

"Jatuh cinta apaan sih?! Gue lagi inget si Saga waktu kejadian semalam." Bantah Romeo.

Farel mengangguk paham, dia ikut-ikutan tertawa mengingat tingkah Saga.

"Gimana sekarang?" Tanyanya.

"Baik, subuh tadi baru sadar. Sekarang lagi main bekel sama Jevan."

Farel mengangguk, tak lama keadaan menjadi hening.

"Terus shila gimana?" Tanya Romeo tiba-tiba.

Farel menggeleng tak tau.

"Kemaren katanya sempet mau pulang, tapi malah gak datang-datang. Savier sampai sedih karena udah nyiapin banyak makanan." Cerita Farel dengan nada sedih yang tak ditutupi.

Romeo mengusap wajahnya kasar, dia bingung dengan orang tua Savier.

"Aku dan kamu satu, bes pren poreper.....
Sahabaaaattt sehati sejiwa......
Walau sedang berpisah tak pernah terasa jauuhhhh.......
Nanananananana........." Senandung Agel yang sedang lewat didepan ruang kerja Farel.

"Not bad." Komentar Romeo yang mendengar nyanyian Agel.

"Bisa dijadiin pengamen lampu merah." Setuju Farel.

"Ngomong-ngomong, sebenarnya kemana perginya Damian?"

Romeo menggeleng tanda tak tau, "terakhir kali gue denger dia lagi ada di Belanda. Itu pun setahun yang lalu." Jawab Romeo lalu menyeruput kopinya.

JASA [TAMAT]Where stories live. Discover now