"temuin Pangeran, gue bakal maafin lo!"

637 44 3
                                    


***

Di perkemahan, semua orang terlihat sudah berkumpul menunggu kelompok satu yang sampai detik ini belum juga datang.

"duh, Pak, Buk! sampai kapan nih kita nunggu kelompok satu datang? Kita udah kelaparan ini!" keluh seorang siswa.

"iya, iya sabar ya! Pasti mereka sebentar lagi datang. Nanti kalo kayu bakarnya udah ada, kita langsung pakai untuk memasak ya," ujar Pak Budi.

"gimana kalo kita susul aja, Pak? Takut terjadi sesuatu sama mereka," saran Buk Farah mulai cemas dengan kelompak satu yang tak kunjung datang.

"iya, sih Buk. Tapi, kita tunggu saja sebentar lagi. Mungkin mereka sedang dalam perjalanan kesini,"

Diam-diam ternyata Jessika juga cemas terhadap Pangeran. Apalagi Jessica tahu sifat Pangeran yang petakilan. Takut jika laki-laki itu malah berbuat sesuatu yang merugikan bayak orang.

"Jess, udah lah. Gak usah khawatir gitu. Bentar lagi mereka datang kok," Salwa yang dapat melihat kecemasan di raut wajah Jessica mencoba menenangkannya.

"gue takut aja tuh anak berbuat yang aneh-aneh. Lo tahu sendiri kan Pangeran anaknya kayak gimana. Dia gak bisa nempatin sesuatu pada porsinya," sahut Jessica dengan nada lirih.

"ya, udah. Sabar, semoga aja semuanya baik-baik aja."

Jessica hanya bisa mendengkus kesal. Berharap jika yang dikatakan Salwa akan terwujud.

"Pak! Buk!"

Semua orang segera menoleh ke arah suara. Terlihat dari kejauhan Ridwan dan Ucok berlari menghampiri sambil berteriak memanggil Buk Farah dan Pak Budi.

"eh, eh ada apa ini? Kenapa kalian terlambat datangnya? Gak tau apa kita nunggu kalian lama banget," sembur Pak Budi. Tak peduli walaupun Ridwan dan Ucok capek ngos-ngosan.

"sebentar-sebentar! Kenapa kalian cuma berdua? Pangerannya mana?" tanya Buk Farah yang menyadari hilangnya Pangeran.

"itu dia, Buk! Kita... terlambat datang karena... nyariin dulu Pangeran!" sahut Ucok masih berusaha mengatur napasnya yang terengah-engah.

"nyariin Pangeran? Emang pergi kemana Pangerannya?" tanya Buk Farah lagi.

"Pangeran nya masuk hutan larangan, Buk!" jawaban Ridwan sontak membuat orang-orang terkejut.

"Hutan Larangan?!" pekik Pak Budi.

"lo berdua yakin?" tanya Jessica.

"yakin, Jess! Kita ngikutin jejak sepatu Pangeran, jejak itu sampai ke garis kepolisian. Dan kita lihat garis nya putus, kemungkinan Pangeran masuk kesana!" jelas Ridwan.

"Astaga,.. Gimana ini, Pak?" panik Buk Farah.

"ibu tenang dulu, saya akan mendatangi petugas kehutanan dan meminta bantuan mereka untuk mencari Pangeran," kata Pak Budi.

"kalau begitu saya juga ikut ya, Pak! Saya juga ingin mencari Pangeran," ucap Jessica.

"tidak Jessica, lebih baik kamu tetap disini dengan teman-teman yang lainnya,"
"Buk, Saya langsung pergi ke pos ya. Ibu tolong jaga anak-anak," pamit Pak Budi kemudian dia melejankan kakinya pergi dengan terburu-buru.

"duh, gimana ini Sal? Gue takut Pangeran kenapa-kenapa," lirih Jessica. Dia menangis. Meskipun dia sering kali kesal kepada Pangeran, tapi jika terjadi sesuatu terhadap Pangeran, dia juga akan sangat sedih.

Salwa langsung memberikan pelukan hangat untuk Jessica agar dia bisa lebih tenang,
"lo tenang dulu ya, Jess! Gue yakin si Pangeran bakal ketemu, kok!"

GANTENG GANTENG SERIGALA (2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang