Belajar Dari Kesalahan

465 37 9
                                    

***

"Yang gue tahu cuma itu, Si. Selebihnya gue gak tau Selena itu berasal dari bangsa mana. Tapi, gue rasa dia bukan perempuan biasa. Dari auranya gue bisa merasakan kalo dia memiliki kedudukan tinggi,"

ucapan Erik ditanggapi dengan anggukan oleh Sisi.

Sisi sangat penasaran dengan perempuan yang wajahnya begitu mirip dengan Thea pada saat memergoki Galang bersama perempuan itu. Dia tidak sempat menanyakan tentang perempuan itu pada Galang. Akhirnya dia bertanya pada Erik.

Sisi yakin Erik sudah mengetahui tentang Selena. Dan ternyata benar. Sayangnya, Sisi tak tahu jika Erik tidak memberikan informasi sepenuhnya kepada dirinya.

Erik berbohong bahwa dia tak tahu Selena adalah bangsa macan. Dia hanya memberitahu nama Selena dan cerita bagaimana Selena menyelamatkan Galang setelah terlempar akibat dari bangkitnya Exel. Ia juga mengatakan jika Selena bukan reinkarnasi dari Thea meskipun memiliki wajah yang mirip dengan Thea.

Erik tidak ingin mendahului Galang memberikan penjelasan yang sebenarnya pada Sisi.

"Jadi selama ini Galang meninggalkan gue karena perempuan bernama Selena itu yang udah selamatkan dia dari kematian." Sisi tertunduk sedih. Entah sampai kapan ia tak menerima bahwa dirinya dan Galang tidak akan bersatu selayaknya sepasang kekasih yang saling mencintai.

"Menurut gue ... Justru Galang harus meninggalkan Selena demi ... " perkataan Erik tertahan karena Sisi melempar tatapan nyalang padanya.

Erik terdiam sesaat, ia mencoba untuk tak takut dengan tatapan itu. Dia harus menasihati Sisi agar Ratunya itu tidak terus seperti ini, mengharapkan kebersamaan dengan Galang untuk selamanya.

"Si, sampai kapan Lo mau kayak gini? Lo menyiksa diri Lo sendiri. Mungkin udah saatnya Lo kembali kepada cinta Lo yang sesungguhnya. Cinta Lo untuk Digo. Lo lupa sama keinginan Lo untuk bisa bersama dia?"

Sisi membuang muka. Tak ingin menanggapi perkataan Erik yang mulai mengganggu perasaannya.

"Galang sudah menemukan cinta sejati dia. Gue yakin Lo juga bakal menemukan cinta sejati Lo, yaitu Digo yang ditakdirkan lahir kembali bersamaan dengan lahirnya gadis darah suci yang baru." Erik memberikan pengertian kepada Sisi. Meski tak ada tanggapan dari Ratunya itu, tapi Erik yakin Sisi memikirkan setiap perkataannya.

"Gue pamit, Si." Karena tak ada yang ingin dibicarakan lagi, Erik melangkah mundur dari hadapan Sisi lalu melesat pergi.

Setelah Erik pergi, Sisi berjalan dengan langkah yang lemah menuju singgasananya. Dia lantas duduk dengan perasaan lelah.

Sisi melirik kursi di sebelahnya. Kursi yang seharusnya diduduki oleh Raja Serigala, Suaminya. Namun, kini kursi itu kosong. Pemiliknya pergi entah ke mana.

"Gue gak pernah ada di hati Lo, Si. Gue yakin Lo gak mungkin jatuh cinta sama gue. Cinta Lo cuma buat Digo." Perkataan Galang tiba-tiba terngiang di telinga Sisi.

Sisi mulai memikirkan semuanya. Tentang siapa pemilik dari hatinya? Apakah Galang memang benar-benar ia cintai? Atau Digo masih menjadi pemilik sesungguhnya?

"Galang udah menemukan cinta sejati dia. Gue yakin Lo juga bakal menemukan cinta sejati Lo, yaitu Digo yang ditakdirkan hidup kembali bersamaan dengan hidupnya gadis darah suci yang baru." Kembali Sisi terngiang oleh perkataan Erik tadi.

Sejujurnya, ia sangat lelah dengan situasi ini.

"Digo ... Kalau memang Kamu terlahir lagi, tolong segera temui Aku. Mungkin setelah itu baru Aku bisa yakin kepada siapa hati ini berlabuh,"

GANTENG GANTENG SERIGALA (2)Where stories live. Discover now