Sebuah Rencana

4.8K 137 0
                                    

...

Di sebuah ruang kelam, Tristan terlihat bersedih menatap jasad Nayla yang kini dibaringkan di peti mati. Di hari pernikahannya, dia kehilangan 2 orang yang sangat di sayanginya, Nayla dan Digo. Meskipun Agra sudah menyatakan keduanya akan kembali 700 tahun lagi. Namun, tetap saja itu bukan waktu yang sebentar. Apalagi keduanya tidak akan seperti yang Tristan kenal lagi. Entah mereka terlahir menjadi manusia ataupun bangsa lain.

"Ada satu cara jika kau tidak ingin kehilangan Nayla." Agra memulai pembicaraan.

"apa itu ayah?" tanya Tristan antusias.

"tentunya Darah Suci. Namun, seperti yang kita tahu Darah Suci akan kembali 700 tahun lagi. Jika kau ingin Nayla hidup kembali, kau harus bisa menunggu 700 tahun untuk mendapatkan Darah Suci. Hanya saja, jika Nayla meminum Darah Suci itu akan sangat berbahaya untuk kehidupan setiap umat. Nayla akan memiliki kekuatan yang sangat dasyat. Jika dia marah, tidak akan ada yang bisa menghindari kekuatannya. Bahkan Nayla sendiri tidak akan bisa mengontrol kekuatannya." jelas Agra

"gue harap lo bisa ikhlasin Nayla, Tristan. Jangan sampai ego lo hancurin semuanya!" pinta Liora.

"kalo cuma itu satu-satunya cara buat menghidupkan lagi Nayla, gue akan lakuin itu, Liora!" tekad Tristan.
"aku akan menunggunya ayah! Nayla harus hidup kembali meski kehidupannya akan menghancurkan kehidupan yang lain..,"

Keputusan Tristan tidak dapat dibantah oleh mereka. Kini keputusannya adalah titah untuk bangsa vampir. Karna sekarang Tristan adalah Raja mereka.

----------------------

Ganteng-Ganteng Serigala
Season 2


Malam itu, keluarga Firman sedang berlibur akhir tahun di sebuah Villa milik nya yang terletak di pinggir hutan. Bersama Sang Istri, Alma dan Sang Putri kecilnya bernama Jessica, mereka tampak senang ketika sedang melakukan kegiatan bakar jagung di depan Villa.

Canda tawa terlukis jelas di wajah mereka. Ditemani gemerlap bintang serta bulan purnama yang bersinar terang malam itu seolah mendukung keharmonisan keluarga mereka.

"Huu.. Huu.."

Ditengah kegembiraan keluarga Firman, Seketika mereka menghentikan tawa ketika terdengar suara tangisan seseorang.

Rasa takut dan penasaran bercampur aduk. Ketiganya saling melemparkan tatapan keheranan. Siapa yang menangis di pinggir hutan di malam-malam seperti ini?

"itu siapa, Pak, Buk?" tanya Jessica berbisik.

"jangan-jangan hantu, Pak?" sambung Alma yang kini dilanda ketakutan. Namun, dengan cepat Firman membantah pikiran sang Istri.

"Ah, Gak mungkin! Ngapain coba hantu gangguin kita? Gak ada kerjaan banget,"

"bisa aja hantunya jomblo, terus dia cemburu lihat kita,"

"Ah, Ibuk ada-ada aja! Di situasi kayak gini masih sempet-sempetnya bercanda!"

"biar gak tegang, Pak.."

"Huu, Huu.."

Suara tangisan itu kembali terdengar. Suasana yang tadi hangat dan menyenangkan sekarang berubah mencekam.

"Pak, cari tahu gih! Dari mana sih asal suara itu? Kok wujudnya gak ada? Jangan-jangan bener lagi kalo itu suara hantu.." lirih Alma.

"jangan bilang gitu, Ah! Stay positif thingking! Kasihan Jessica, dia nanti ketakutan!" tegur Firman.

"Bapak cari siapa yang nangis. Siapa tahu itu orang bukan hantu. Siapa tahu dia butuh bantuan kita," kata Jessica

"nah, bener tuh Pak! Bapak cari gih!"

GANTENG GANTENG SERIGALA (2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang