Ungkapan Perasaan, Menjalin Kesepakatan?

539 34 8
                                    

***

"Jadi, Louis gak bisa disembuhkan, Paman?" Fita dan Stanley amat terkejut mendengar berita buruk yang disampaikan Tristan bahwa luka Louis sangat parah dan bukan luka biasa. Louis hanya bisa disembuhkan oleh Pangeran yang sudah memberikan racun macan ke dalam tubuh Louis.

"Benar. Ayah Agra mengatakan hanya Pangeran sendiri satu-satunya cara untuk menyelamatkan Louis.  Bahkan darah suci tidak akan cukup kuat menghancurkan racun macan di tubuh Louis," kata Tristan membuat dua saudara Vampir itu bersedih meratapi nasib Louis.

"Lalu, bagaimana caranya kita bisa membujuk Pangeran untuk menghilangkan racun itu, Paman? Sepertinya Pangeran tidak akan mau membantu Louis begitu saja. Apalagi Louis yang memulai perkelahian diantara mereka."

"Kami sudah merundingkan masalah ini. Dan dengan terpaksa kita harus mendatangi Raja serigala dan membujuknya untuk membantu Louis. Kemungkinan besar akan ada syarat yang harus kita penuhi. Tapi, hanya Paman yang akan pergi ke wilayah bangsa serigala dan menemui Raja Serigala untuk menyelesaikan masalah ini," ujar Tristan.

"Semoga rencana ini berbuah manis untuk Kita. Karena jika semua ini gagal, maka kita akan kehilangan Louis," tambah Agra.

"Ya, semoga saja kita berhasil membujuk bangsa serigala."

***

Adhitya baru saja sampai di Rumah Salwa. Gadis yang dibawanya itu pun langsung mendudukkan diri di Teras Rumah untuk mengistirahatkan diri yang lelah setelah dibawa melesat oleh Pangeran dan Adhitya apalagi dia mengalami hal-hal aneh untuk pertama kalinya di dalam hidupnya.

"Gue udah anterin lo nyampe Rumah. Kalo gitu gue mau pulang," ucap Adhitya berpamitan.

"Pulang ke mana Lo? Emang punya Rumah? Manusia jadi-jadian kayak Lo kayaknya tinggal di Goa." Ledek Salwa sambil memijat-mijat kakinya yang terasa pegal.

"Gue tinggal di mana pun, itu bukan urusan Lo," balas Adhitya.

Salwa mengangguk mengiyakan. "Emang, sih, bukan urusan gue Lo mau tinggal di mana juga. Tapi, sekarang gue punya urusan sama Lo!"

Adhitya mengernyitkan dahi. "Urusan apaan? Gue gak punya urusan sama Lo."

"Eh, Lo lupa? Gue udah lihat semuanya tadi. Tentang siapa elo, siapa Pangeran, siapa si Fita, Louis sama Stanley. Gue masih ingat semuanya. Dan gue bisa aja sebarin tentang jati diri Lo semua ke orang-orang!" Salwa tersenyum simpul memberikan ancaman pada Adhitya. Namun, diluar dugaannya, Adhitya malah membalas mengancam dirinya.

"Bukannya Abang Lo itu kemarin digigit orang yang mirip sama Pangeran, ya? Kalo emang orang itu kayak gue sama Pangeran, berarti gak akan lama lagi Abang Lo juga bakal jadi bagian dari kami. Kalo Lo mau nyebarin tentang jati diri gue sama Pangeran, artinya sama aja Lo jerumusin Abang Lo."

Salwa seketika bungkam. Meski begitu dia mendapat jawaban yang sudah dia tunggu. "Jadi, bener? Pangeran yang udah gigit Bang Ali?"

Adhitya menatap Salwa yang terlihat tak sabar mendengar jawaban darinya. "Bukan. Bukan Pangeran yang lakuin itu. Karena disaat yang sama, Pangeran lagi ada sama gue. Jadi, gue bisa pastiin kalo yang gigit Abang Lo bukan Pangeran."

"Terus kalo bukan Pangeran siapa? Kembaran dia gitu?"

Adhitya memalingkan wajahnya dari Salwa. "Yang pasti bukan Pangeran dan Pangeran gak punya kembaran. Tapi, kalo emang lo pengen tau siapa yang udah gigit Abang Lo, gue bakal bantu cari tau siapa orang itu."

GANTENG GANTENG SERIGALA (2)Where stories live. Discover now