Peperangan Tak Seimbang

489 35 10
                                    

***

Sorot mata tajam menggambarkan kemarahan itu terus tertuju pada beberapa serigala penjaga yang bersusah payah mempertahankan diri dari serangan sebagian vampir yang dikerahkan olehnya.

Tristan—sang Raja vampir itu hanya tinggal menunggu raja serigala serta jajarannya datang karena ia sempat melihat salah satu serigala penjaga pergi untuk melaporkan keadaan yang sedang terjadi.

Tatapan Tristan kemudian beralih ke arah datangnya orang yang sejak tadi dia tunggu. Dia sempat terkejut saat melihat dua orang dengan wajah sama berjalan beriringan. Kedua tangannya terkepal kuat, sadar jika dua orang itu adalah Galang dan Pangeran. Tak bisa dia pungkiri, dua orang itu telah berhasil mengelabui dirinya.

Di belakang Tristan, Liora dan Jordan saling bertatapan tak percaya dengan apa yang mereka lihat. Begitu juga dengan Fita dan Stanley yang baru tahu kebenaran mencengangkan tentang Pangeran dan Galang. Tidak ada Jeff dan Dinda di antara mereka, karena dua saudara itu ditugaskan menjaga Louis di Rumah.

Tristan mengangkat tangan kanannya. Detik itu juga serangan dari bangsa vampir berhenti. Sebagian vampir itu mundur seperti arahan dari raja mereka. Para serigala penjaga juga melangkah mundur, membiarkan para petinggi mereka yang maju berdiri paling depan.

"Galang ... " Tristan berdesis. Natinnya bergemuruh, kenapa Galang bisa tetap hidup setelah terpental dari pengaruh dibangkitkannya Excel? Tidak masuk akal, akan tetapi kali ini dia akan memastikan Galang benar-benar mati.

"Kalau lo berpikir dengan ancaman peperangan ini bangsa serigala akan mengalah dan menyerahkan jasad Nayla kembali, maka lo salah besar, Tristan!" ujar Galang lantang. "Kami gak akan membiarkan lo mendapatkan jasad Nayla lagi!"

"Gue akui kalau lo berhasil mengelabui gue, Galang. Tapi, sekarang mari kita lihat, siapa yang akan berhasil mencapai tujuan! Biar peperangan ini yang menentukan siapakah yang menang."

Tangan Tristan yang diangkat kini dikepalkan, tanda kepada semua bangsanya untuk menyerang kembali bangsa serigala.

Suara sorakan bangsa vampir yang mulai menyerang saling bersahutan seperti sekumpulan gagak menyampaikan kabar akan kematian.

"Serang!" teriakan Galang pun menjadi pertanda peperangan tak terelakan.

Jarak diantara dua bangsa itu semakin terkikis, kemudian saling melayangkan pukulan saat keduanya saling berhadapan.

Jumlah bangsa vampir yang banyak membuat bangsa serigala cukup kewalahan. Satu serigala harus melawan empat hingga lima vampir. Ada yang mampu melawan, ada pula yang akhirnya tumbang.

Adhitya, Ali, Erik, Exel, dan Vino ditugaskan Galang untuk membantu serigala-serigala yang tumbang. Sementara Sisi terlihat melawan Liora dengan cukup lihai.

Dua wanita itu saling menunjukkan kemampuan mereka masing-masing. Setiap serangan dan tangkisan mereka lakukan dengan gesit. Memiliki batas kemampuan yang sama membuat keduanya berakhir berimbang. Sisi maupun Liora terjajar mundur karena dua kekuatan yang beradu dan kembali terhempas pada pemiliknya.

Sisi terengah. Beratus-ratus tahun tak bertemu, ternyata bukan hanya kekuatan Tristan yang semakin besar, kekuatan wanita di hadapannya pun sudah tak bisa diremehkan. Peperangan ini lebih sulit daripada yang dia duga.

"Lebih baik sekarang kalian menyerah dan mengembalikan jasad Nayla sebelum kalian semua dibantai habis malam ini!" ujar Liora menggertak Sisi.

GANTENG GANTENG SERIGALA (2)Where stories live. Discover now