Tumpahnya Darah Suci

671 39 15
                                    

***

Dinda terus berjalan-jalan di dasar jurang. Berharap akan menemukan Pangeran yang sampai saat ini belum juga terlihat oleh pandangannya.

Tapi, kedatangan Erik menghentikan langkah Dinda. Dia tersentak mundur ketakutan.

"Apa yang kamu lakukan di wilayah kami?" Tanya Erik dengan suara yang tegas sehingga membuat gadis dihadapannya semakin ketakutan.

"A-aku ... "

"Ayo! Ikut dengan ku!"

Kedua mata Dinda melebar saat Erik menarik tangannya. Dia berontak. Namun, tenaganya tak cukup kuat untuk menahan tarikan Erik. Hingga akhirnya panglima serigala itu dengan mudah membawanya pergi.

Setelah sampai dihadapan Sisi dan Galang, barulah Erik melepaskan Dinda.

Terlepas dari cengkeraman Erik tak membuat Dinda merasa tenang. Justru dia semakin di guncang rasa takut saat tahu dia dibawa kehadapan Raja dan Ratu serigala.

"Dinda ... Itu kan namamu?" Dinda diam saja tak membalas pertanyaan sang Ratu.

"Salah satu anggota dari keluarga Agra. Putri dari Jordan. Kenapa kamu bisa berada di tempat ini?" Galang berbasa-basi. "Apa kamu diperintahkan untuk menyusup ke wilayah kami dan mencari informasi apapun tentang kami?"

Dinda dengan cepat menggelengkan kepalanya. "Tidak! Bu-bukan itu tujuan ku memasuki wilayah kalian!"

"Benarkah?" Galang bangkit dari singgasananya lantas berjalan menghampiri Dinda.

Dinda tertunduk takut ketika wajah bertopeng itu mendekat. Dia tak berani menatap sorot mata tajam dari si Raja Serigala.

Tak lama kemudian, aksi Galang menakuti Dinda harus terhenti karena kedatangan Adhitya. Kehilangan jejak Pangeran membuatnya memutuskan untuk kembali ke Hutan.

"Vampir? Bagaimana dia berani memasuki wilayah bangsa serigala?" Napas Adhitya memburu kala mencium aroma vampir ditubuh Dinda. "Kita harus habisi dia!"

"Tidak, Adhi!" Sisi menghentikan Adhitya yang hendak menyerang Dinda. "Apa yang kamu lakukan? Dia adalah tamu. Kita harus menyambutnya dan melayaninya dengan baik."

Perkataan Sisi membuat dahi Adhitya tertekuk. Begitu pula dengan Dinda.

"Apa maksud Bunda?"

"Benar, Adhi. Vampir dihadapan kita sekarang adalah putri dari teman kami dahulu. Jadi, kita harus berbaik hati kepadanya." Galang tersenyum dibalik topengnya.

"Jadi, apa mau mu, Dinda? Kami akan memenuhi kemauan tamu spesial kami." Kata Sisi.

Dinda memberanikan diri mendongak menatap Galang. Dengan mulut yang bergetar dia berkata. "A-aku ingin pulang ke Rumah."

"Tentu. Kamu bisa pulang ke Rumah mu. Dan ... Adhi,"

Adhitya melirik Galang. Menunggu sang ayah melanjutkan perkataannya.

"Kamu antarkan tamu kita pulang ke rumahnya!" Titah Galang.

Dinda menatap Galang intens. Dia tak percaya dirinya bebas dengan mudah dari tempat ini. Bahkan Raja serigala sendiri memerintahkan serigala lain untuk menghantarkan dirinya pulang.

GANTENG GANTENG SERIGALA (2)Where stories live. Discover now