Pengorbanan

661 41 8
                                    

***

Setelah semalaman membantu bangsa serigala berperang dan mengobati serigala-serigala yang terluka, kini Selena kembali ke tempatnya bersama Galang.

Padahal Selena meminta Galang untuk tetap di wilayah serigala agar bisa memantau perkembangan kesehatan bangsa serigala dan waspada jika terjadi serangan dadakan dari bangsa vampir. Tapi, suaminya itu bersikeras ingin pergi bersamanya karena ingin menenangkan diri.

Kini keduanya terlihat duduk bersantai di pinggir Danau. Selena menyandarkan tubuhnya di dada bidang Galang dan Galang membelai lembut puncak kepala istrinya itu.

"Sudah lama kita tidak seperti ini," ucap Selena. Tatapannya lurus memandang air danau yang bergerak pelan oleh tiupan angin.

"Kamu rindu?" tanya Galang.

"Lumayan," jawab Selena membuat sudut bibir Galang tertarik.

"Mulai sekarang aku akan lebih sering bersamamu dan melakukan hal-hal indah seperti ini."

Selena langsung menarik tubuhnya dari Galang, ia berbalik dan menatap suaminya itu. "Kenapa kamu berkata seperti itu?" tanyanya.

"Kenapa?" kini Galang yang bertanya dengan tatapan bingung. "Memangnya salah jika aku ingin bermesraan dengan istriku ini?" tanyanya lagi sembari menyelipkan anak rambut Selena ke belakang telinga.

"Bukan begitu, Galang. Tapi ..."

"Karena Sisi?" tanya Galang memotong perkataan Selena. Selena pun diam membenarkan.

"Selen, setelah semua masalah antara bangsa serigala dan bangsa vampir berakhir, berakhir pula hubungan aku dengan Sisi. Aku sudah berjanji akan melepas Sisi dan menyerahkannya kepada Ali. Aku ingin melepas Sisi dari sekarang, membiarkan dia menumbuhkan kembali perasaan cintanya kepada Ali, reinkarnasi Digo yang dulu sangat dia cintai. Jadi, mulai sekarang aku akan lebih sering dan lebih lama ada di samping kamu," jelas Galang.

Selena tersenyum samar. Dia sebenarnya senang bisa kembali rekat dengan Galang setelah beratus-ratus tahun dia dan Galang jarang bertemu karena Galang harus berbagi cinta dan perhatiannya dengan Sisi. Akan tetapi, hatinya juga pilu melihat Galang tersiksa dengan perasaannya sendiri yang harus merelakan Sisi jadi milik orang lain.

Dinda melesat datang bersama Fita yang membuat Galang dan Selena seketika menoleh. Dinda membungkukkan badan sebagai tanda hormat, sementara Fita mematung karena terpukau dengan pemandangan di sekelilingnya.

Fita memandang danau, airnya bergerak perlahan mengikuti arah angin. Di tengah-tengahnya terdapat berbagai tanaman bunga bermekaran yang menambah nilai estetika pada danau tersebut.

"Dinda?" Gegas Galang bangkit sama halnya dengan Selena menyambut kedatangan dua gadis vampir itu.

"Apa ada hal penting, Dinda?" tanya Selena dengan raut khawatir.

"Um ... Sebenarnya ada sedikit masalah di Rumah. Aku dan saudariku datang kemari karena ingin menenangkan diri. Apakah kami berdua diizinkan untuk di sini sebentar saja?" tanya Dinda ragu-ragu.

Galang tersenyum begitu pun Selena. Keduanya senang karena ini bisa menjadi awal terjalin hubungan yang selama ini tak diketahui.

"Tentu saja. Bukankah aku sudah mengatakan kalau kamu bisa datang kemari kapanpun?"

GANTENG GANTENG SERIGALA (2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang