Ingatan Yang Kembali

676 41 7
                                    

***

Tak terasa bulan sabit telah menunjukkan keindahannya bersama kerlipan bintang-bintang di luasnya langit malam. Ternyata cukup lama waktu yang digunakan Galang untuk menceritakan tentang kisah masa lalu kepada Putranya.

Pangeran hanya bisa terdiam saat mendengar kisah yang diceritakan Galang. Perasaannya berubah-ubah setiap kali Galang bercerita tentang kebersamaan dengan Sisi. Bahagia, sedih, dan marah semua mengaduk perasaannya.

Namun, dari kisah masa lalu itu, Pandangan Pangeran menjadi lebih terbuka. Sebelumnya dia berpikir jika Sisi tak menyayanginya apalagi ketika Sisi menyetujui keinginan bangsa serigala untuk memberikan hukuman mati padanya.

Saat itu Pangeran merasa bukan anak yang diinginkan sampai-sampai dia harus dititipkan pada manusia.

Akan tetapi, sekarang dia sadar bahwa menjadi Ratu Serigala tidaklah mudah. Sisi harus tetap melanjutkan hidup seperti orang-orang normal meskipun banyak kesakitan yang dipendam. Semua penderitaan kedua orangtuanya disebabkan oleh satu orang. Yaitu Raja Macan, kakeknya sendiri.

Tak sadar kedua tangan Pangeran terkepal kuat. Napasnya memburu dengan sorot matanya yang tajam. Andai saja Raja Macan ada di hadapannya saat ini, mungkin dia sudah menghabisi nyawa pria tua itu.

"Ayah menceritakan kisah masa lalu itu bukan untuk menghadirkan rasa marah dan dendam di hati kamu , Pangeran. Semua yang terjadi sudah menjadi bagian dari takdir. Dan kamu juga telah ditakdirkan untuk membantu Raja Macan mendapatkan kembali kekuasaannya," Galang berujar menenangkan Pangeran.

Galang yakin tidak ada satu anak pun yang tak  marah dan dendam bila tahu orang tuanya menderita karena ambisi seseorang.

Galang tak ingin itu terjadi pada Pangeran. Bagaimanapun juga Raja Macan telah menyelamatkannya dan di dalam tubuh Pangeran juga mengalir darah macan pemberian dari pria itu.

Niatnya menceritakan kisah masa lalu itu kepada Pangeran agar Pangeran mau menerima takdirnya sebagai manusia serigala dan macan sebelum nantinya dia mengajak Pangeran berlatih bersama Bumantara.

Pangeran melirik Galang. Galang dapat melihat kedua mata putranya yang menyala dengan warna yang berbeda. Oren dan Biru. Menandakan bahwa memang ada dua darah yang mengalir di tubuh Pangeran. Yakni darah serigala dan macan.

"Apa Ayah tidak marah atau sedikit saja berniat menghabisi Raja Macan? Jika Ayah lakukan itu, Ayah tidak akan menjadi bonekanya dan Ayah bisa menentukan apa yang Ayah ingin lakukan."

Galang tersenyum tipis mendengar pertanyaan itu. Dia lalu menjawab, "jika Ayah lakukan itu sejak awal, apa kamu akan ada di hadapan Ayah sekarang?"

Napas Pangeran yang sejak tadi memburu kini berangsur tenang. Sorot matanya pun kembali teduh begitu pula dengan kepalan tangannya yang melonggar.

Jawaban Galang sudah cukup membuat Pangeran paham. Jika dulu dia bisa menerima takdirnya sebagai manusia serigala untuk bisa melindungi Jessica, kenapa sekarang dia tidak bisa menerima takdirnya yang memiliki dua darah demi melindungi orang-orang yang dia sayangi?

Benar, Pangeran memilih untuk menerima takdirnya demi orang-orang yang dia sayangi.

"Lalu, setelah ini, apa Ayah benar-benar akan mengakhiri hubungan dengan Bunda Sisi? Aku tahu cinta Ayah untuk Bunda Selena begitu besar. Tapi, apa Ayah tidak pernah mencintai Bunda Sisi setelah semua yang sudah kalian lewati?"

Jujur saja, Pangeran merasa hidupnya begitu mengenaskan. Sejak kecil dia tidak mendapatkan kasih sayang orang tua. Ada harapan dihatinya saat tahu bahwa ternyata kedua orang tua kandungnya masih ada. Dia berharap bisa menjalani hidup bahagia bersama mereka. Namun, ternyata hubungan Galang dan Sisi justru sedang diujung tanduk. Artinya pupus sudah harapan Pangeran.

GANTENG GANTENG SERIGALA (2)Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon