Stuck

2.8K 456 21
                                    

"Tuan Kim, anda harus istirahat."

"Tidak mau,"

"Tuan Kim,"

"Tidak."

"Tuan,"

"Aku tidak mau." Balas Doyoung merenggut bibirnya kesal. Menatap maid perempuan muda di belakangnya. "Daripada mengurusiku, lebih baik kau urusi dirimu sendiri."

"Tidak ada Iblis, manusia pun jadi." Ucap El menyindir. Doyoung membalikan tubuhnya, menatap El yang bersih-bersih. "Apa sekarang Tuan Kim sudah sebelas-duabelas dengan Tuan Ilario?"

Doyoung mengernyitkan kening, "Tidak." Balasnya sedikit kesal. Dia pergi, berjalan kembali.

"Sudah, biarkan saja." Ucap El menghentikan maid perempuan muda itu. "Dia benar, kau urusi saja dirimu sendiri. Biar dia juga yang merasakan akibatnya sendiri."

Sementara Doyoung terus berjalan-jalan di sekeliling rumah. Dia tidak punya tujuan pasti, hanya ingin berjalan-jalan meluapkan kekesalannya pada diri sendiri.

"Aku mencintaimu."

"Ish! Aku tidak mencintaimu!" Kesal Doyoung memukul tembok sampai tangannya memerah. Dia lemas, sampai kepalanya di benturkan pelan ke tembok dengan matanya yang memandang kosong.

"Mulai hari ini kita pasangan, jadi aku akan mencoba bersikap lebih baik padamu."

"Pasti aku keterlaluan kemarin." Lirih Doyoung dengan bibir mencebik pelan. "Lagipula aku mana tau jika pria kemarin itu jahat." Cibirnya lirih dengan kepala menempel di tembok, dengan pandangan menatap lantai.

"Ternyata anda bosan, Tuan Kim."

Doyoung tersentak, dia menolehkan kepala menatap El di belakangnya, sedang membersihkan meja.

"Aku tidak tau hidupmu baik atau tidak. Tapi setidaknya hidupmu lebih baik dari semua pelayan disini." Kata El dengan wajah datar. "Seharusnya kau lebih menurut lagi pada Tuan Ilario," El melirik Doyoung lalu kembali membersihkan meja. "Pasti kau tidak memiliki luka."

Doyoung membalikan tubuhnya sempurna, menatap El dengan bibir merenggut juga kening mengernyit kesal.

Akhirnya Doyoung memilih pergi melanjuti langkahnya, masuk ke dalam lorong rumah dengan El yang menatapnya dengan tatapan kosong namun terlihat menyimpan sesuatu.

Sesaat, Doyoung memberhentikan tubuhnya sembari melihat sekitar. Dia.. tidak mau pergi ke sembarang tempat meskipun Haru mengizinkannya. Doyoung takut dia melakukan sesuatu yang salah.

Lelaki Kim itu berbalik badan hendak kembali, namun Doyoung mengernyitkan kening tipis begitu melihat tembok berada di depannya, bukan sebuah lorong tadi.

Langkahnya bergerak menghampiri tembok itu. Menyentuhnya sembari bergerak gelisah mencari jalan keluar dari tembok itu.

buk! buk! buk!

Doyoung terus menggedor tembok dengan tangannya sampa memerah. Dia panik, juga takut. Doyoung kembali melihat jalan ke depan, dengan takut, kakinya melangkah melanjutkan jalannya.

"Semoga tidak ada apapun yang menarik perhatianku... Aku mohon.." batinnya berdo'a dengan tangan terpaut. Doyoung takut jika dia mengambil atau melihat sesuatu yang menjadi privasi Haru.

"Dimana Lucire? Harusnya dia mencariku." Doyoung mendecak pelan. Seakan melupakan jika dia yang menyuruh Lucire untuk tidak mengikutinya.

Kakinya berhenti di anak tangga. Kanan-kiri tidak ada cabang jalan lain. Dia membuang nafas terlebih dahulu sebelum akhirnya bergerak menuruni anak tangga pelan-pelan.

[✓] THE DEVIL MAFIA (DE' ILARIO SEASON 1)Where stories live. Discover now