Thank you, Sorry, ily

3K 378 221
                                    

/tarik nafas dalam/ siapkan mental semuanya, bab ini penuh tebaran plot-twist🕵️+ adegan mengiris bawang🧄







































































Brukh!

Lucire berdesis saat bawahan RahaA mendorong tubuhnya ke tanah dengan keadaan kedua tangan di ikat menggunakan rantai juga kakinya. Pria Alveano itu menoleh ke samping, dan mendapati Haru duduk di sebelahnya, dengan kondisi pendarahan.

Geraman tertahan Lucire keluarkan dari bibirnya dengan mata menatap tajam RahaA yang berdiri di depan Haru. Manik kedua budak itu beradu tajam, hingga senyuman miring RahaA semakin membuat Lucire marah.

"Meskipun aku dan adik-ku memiliki dendam dengannya, bukan aku yang akan membunuhnya." RahaA terkekeh, memainkan pistol menggunakan jarinya. "Tapi orang yang menjadi kepercayaannya sendiri."

Lucire mengepalkan tangan, "Siapa adikmu?" Desisnya bertanya, justru membuat RahaA tertawa.

Beberapa detik setelah Lucire bertanya, Crana keluar dari persembunyiannya dengan senyum lebar juga matanya yang menyipit. Anak kecil itu berdiri di sebelah RahaA, sambil melambaikan tangan ke arah Lucire.

"Hai, kaget ya?" Crana tertawa kecil, "Pastilah, Crana kan jago acting." Kikikan kecil keluar dari bibir tipisnya.

Lucire mengepalkan tangan erat, dengan manik hitamnya yang tajam menatap ke arah Crana. "Dasar. Penghianat."

Crana mengindik bahu tidak perduli. "Padahal banyak lho aku ngelakuin hal aneh disini. Kayak, selamatin Kak A dari gudang, lalu membiarkan para penjahat masuk ke dalam rumah Om Haru, dan menghasut Kak Doyoung!" Jelas Crana tersenyum senang.

Anak kecil itu menoleh ke arah Haru yang merundukan kepala, dengan darah yang terus menetes dari bibirnya. Senyum Crana terukir, kakinya bergerak mendekati Haru. "Om, kenapa? Mau mati ya?" Dia terkekeh, "Katanya mau bunuh aku dulu, gak bisa ya?"

Kepala Haru terangkat, manik gelapnya menatap Crana dalam, seolah menarik anak kecil itu agar masuk dimensi gelapnya. "Kau tidak mungkin penghianat, bocah."

Crana tertawa manis, dengan mata menyipit. Tangan kecilnya mengeluarkan kalung yang dia umpatkan sejak lama. "Lihat ini, kalung salip ini adalah edisi terbatas yang hanya dimiliki oleh aku, Kak A, dan Kak Aprodithe." Tiba-tiba senyumannya berubah menjadi datar. "Wanita yang Om bunuh itu, Kakak aku."

Tangan kecilnya terulur kemudian mencekik leher Haru kencang, namun Haru tetap tidak menunjukan ekspresi kesakitan, seperti layaknya manusia kehilangan oksigen.

"Aku benci Om, aku benci semua orang yang ada di sisi Om."

"Term-masuk, Kim-m Doyo-oung?"

Crana diam, mimik wajahnya berubah kosong. RahaA yang sadar langsung menarik bahu adiknya menjauh. "Tidak usah di dengarkan. Dia iblis, hanya ingin menghasut-mu agar ikut dengannya." Kemudian pandangan RahaA menatap Haru tajam. "Hanya sesama iblis yang akan menolongnya."

Crana mengangguk. "Yasudah, aku pergi dulu. Aku akan melihat kalian dari balik semak, sebelum Kak Doyoung kemari."

RahaA mengangguk, membuat Crana langsung berlari menjauh. Tepat saat itu, seorang wanita datang dengan Doyoung di sebelahnya. Mereka berdiri dalam radiasi 10 meter dari Haru dan Lucire.

Beling hitam pekat namun sayu itu melihat ke arah submissive-nya yang menatapnya dengan tatapan datar tanpa ekspresi. Emosi jelas terlihat dari kepalan tangan lelaki itu, yang mengartikan emosi besar dan rasa kecewa yang tinggi. Haru tidak tau bagaimana semua ini terjadi, tapi dia ingin mengungkapkan rasa penyesalan.

[✓] THE DEVIL MAFIA (DE' ILARIO SEASON 1)Where stories live. Discover now