Revenge

2.2K 353 124
                                    

tarik nafas lebih dulu, sebelum membaca awal dari akhir🧘




























































DUAR!

Bom teror terus di jatuhkan di tanah Ilario. Seakan tak cukup, mereka juga menembakan peluru senapan ke seluruh kaca jendela rumah. Teroran brutal itu tentu di balas senapan api dari bawahan Ilario.

"Amankan Tuan Ilario sekarang!"

Beberapa bawahan bergerak, sedangkan sisanya masih sibuk membalas orang-orang yang turun dari helikopter dengan membawa senjata api.

Sementara di dalam, Haru berlari ke arah submissive-nya, melindungi lelakinya dari beberapa peluru yang terus menembaki kaca anti peluru, yang bisa saja pecah jika di tembakan terus-terusan.

"Cepat hubungi Lucire." Suruh Haru pada Anna.

"Sudah. Dia di perjalanan."

Tangan besar Haru menutupi punggung Doyoung yang terus mengeluarkan darah, meskipun Doyoung terus menyingkirkan tangannya.

Anna mundur beberapa langkah saat cipnya berbunyi. "Ada apa?"

"Aku sudah sampai. Cepat kemari."

Anna tidak langsung menjawab, matanya melirik Tuannya. "Lalu bagaimana dengan Tuan Ilario?"

"Dia tidak akan kenapa-napa. Sekarang kau cepat kesini, bantu aku."

"Hm."

Anna pergi meninggalkan Haru. Wanita dengan celana ketat dan jaket hitam itu berlari sembari mengkuncir rambut hitamnya dengan pistol di mulutnya. Anna akan pergi ke tempat Lucire, untuk melakukan serangan balasan.

Sedangkan Haru membantu Doyoung berdiri. Ketika berdiri, Doyoung langsung mendorong Haru menjauh, menatap mata Haru dalam dengan kernyitan tajam.

Tangan Doyoung terulur, dengan pistol. Matanya yang cokelat sayu sudah hilang, di gantikan dengan dendam tak berujung.

"Aku akan membunuhmu."

Peluru hampir di tembakan namun El sudah menahan kedua tangannya dengan memeluk dirinya dari belakang. Doyoung memberontak, dengan mata terus tertuju tajam ke arah Haru.

Pistol itu berhasil di ambil alih oleh El. Wanita tua itu menempelkan bibir pistol ke arah pelipis Doyoung membuat lelaki itu diam dengan desisan.

"Diam dan jangan banyak tingkah." Bisik El tajam, lalu matanya menatap ke arah Haru. "Cepat ambil kembali lukisannya, biar aku yang menjaganya."

Haru tidak langsung bergerak, matanya terus menatap submissive-nya dalam dengan kernyitan aneh. Sebelum kaki jenjangnya bergerak, berlari melewati tubuh Doyoung yang memberontak hendak mengikutinya.

"Lepas El!!"


DOR!
DOR!
DOR!

Petchiu~!!

DUAR!!





Dari luar rumah, RahaA dan wanita itu berdiri sambil memperhatikan kebrutalan mereka menghancurkan rumah Ilario. Bahkan wanita itu terang-terangan memakan popcorn layaknya menonton drama.

"Benar-benar seperti film laga, bukan?"

"Benar."

Wanita itu tertawa, sedangkan RahaA menolehkan kepalanya melihat Haru yang keluar dari rumah. Bibirnya mengukir senyum dengan tangannya yang mengeluarkan pistol di balik kemeja.

[✓] THE DEVIL MAFIA (DE' ILARIO SEASON 1)Where stories live. Discover now